RADARBEKASI.ID, BEKASI – Memperingati Hari Pabean Internasional atau dikenal dengan International Customs Day (ICD) setiap tanggal 26 Januari, Bea Cukai Bekasi selenggarakan apel khusus.
ICD tahun ini bertema “Customs Delivering on its Commitment to Efficiency, Security, and Prosperity”. Tema ini menekankan komitmen global Administrasi Pabean dalam mewujudkan efisiensi, keamanan, dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Bertempat di Lapangan Kantor Bea Cukai Bekasi, Kawasan Industri MM2110 Cibitung Bekasi, Kamis (23/1) apel dipimpin langsung Kepala Kantor Bea Cukai Bekasi, Yanti Sarmuhidayanti, dan dihadiri Pejabat Pengawas, Pejabat Fungsional, Pemeriksa, pelaksana dan PPNPN.
Yanti Sarmuhidayanti dalam sambutannya menyampaikan pesan tertulis dari Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
‘’Melalui tema ini, World Customs Organzation (WCO) mendorong seluruh anggotanya, untuk merefleksikan peran dan tanggung jawab dalam mengimplementasikan berbagai standar yang telah dikembangkan oleh WCO.
Selain itu, tema ini menginspirasi kita untuk menjadikan komitmen tersebut sebagai langkah nyata dalam memfasilitasi kelancaran arus barang lintas negara, memastikan keamanan rantai pasok, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kutip Yanti.
Dalam kutipan lainnya Yanti juga menyampaikan pesan lain terkait fasilitasi Perdagangan. Pemberian fasilitas KB dan KITE telah memberikan dampak positif nyata. Nilai ekspor KB KITE pada tahun 2024 tercatat tumbuh sebesar 5,01% dibanding tahun sebelumnya. Selain itu, serapan tenaga kerja KB KITE meningkat sebesar 2,0% pada Kuartal ke-4 2024 dibandingkan kuartal sebelumnya, dan 4,3% dibandingkan awal tahun 2024, seiring meningkatnya jumlah penerima fasilitas KB KITE.
Menutup sambutannya, Yanti juga menyampaikan keberhasilan yang telah dicapai pada tahun 2024 harus dipertahankan dan ditingkatkan, mengingat tantangan yang dihadapi Bea Cukai ke depan akan semakin kompleks.
Dalam era globalisasi 4 dan digitalisasi yang terus berkembang, risiko disrupsi rantai pasok global akibat penyelundupan, perdagangan ilegal, dan pelanggaran kepabeanan cenderung semakin meningkat. (*)