RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pihak Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter menerapkan aturan baru untuk kuota penumpang selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Jumlah penumpang yang sebelumnya 40 persen atau maksimal 74 penumpang dalam satu gerbong, kini kembali dibatasi hanya 32 persen maksimal 52 penumpang. Kondisi normal 150 hingga 200 penumpang.
Sejauh ini, pihak Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter mencatat jumlah pengguna menurun pada awal pemberlakuan PPKM Darurat di akhir pekan ini. Pada hari Sabtu (3/7), volume pengguna KRL hanya 198.474 pengguna atau turun 24,3 persen dibanding Sabtu pekan lalu.
Sementara hari Minggu (4/7) hingga pukul 12.00 volume pengguna KRL mencapai 59.152 atau turun 25 persen dibanding hari Minggu pekan lalu.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, KAI Commuter mengapresiasi kesadaran masyarakat dan pengguna KRL yang mengikuti himbauan pemerintah dengan tetap melakukan berbagai aktivitas dari rumah. Para pengguna yang masih harus naik KRL juga tetap patuh dengan protokol kesehatan yang berlaku.
Sebagai upaya tambahan untuk memaksimalkan perlindungan bagi sesama pengguna maupun terhadap petugas, KAI Commuter mulai 5 Juli 2021 mewajibkan semua orang yang memasuki area stasiun memakai masker ganda atau masker N95.
“Selama tiga hari mendatang KAI Commuter masih akan melakukan sosialisasi untuk kewajiban masker ini dengan membantu menyediakan masker bagi pengguna di sejumlah stasiun. Setelah masa sosialisasi selama tiga hari, setiap orang yang memasuki area stasiun wajib menggunakan masker ganda atau masker N95,” kara Anne melalui pesan tertulis yang diterima Radar Bekasi, Minggu (4/7).
Lanjut dia, selama masa PPKM Darurat ini, KAI Commuter juga melakukan rekayasa pola operasi menyesuaikan dengan aturan yang berlaku.
Kemudian, rekayasa operasi berkaitan dengan jam operasional KRL Jabodetabek menjadi pukul 04.00 – 21.00 dengan 956 perjalanan KRL per hari. Sementara KRL Yogyakarta – Solo jam operasionalnya menjadi pukul 05.05 – 18.30 dengan 20 perjalanan KRL per hari.
Selain itu, KAI Commuter juga akan menyesuaikan layanan dan operasional KRL khusus di Stasiun Maja, Citeras, dan Rangkasbitung. Selama masa PPKM Darurat ini, KRL hanya melayani naik-turun pengguna di Stasiun Maja, Citeras, dan Rangkasbitung pada pagi hari pukul 04.00 – 07.30, dan sore hari pukul 16.15 – 19.15.
Namun, pada masa PPKM Darurat ini KAI Commuter juga memperketat pembatasan jumlah pengguna KRL pada tiap kereta atau gerbongnya.
“Dengan aturan pembatasan jumlah pengguna yang baru ini, maka petugas akan membatasi lebih ketat jumlah pengguna sejak memasuki stasiun, masuk gate, hingga menunggu kereta di area peron,” ujarnya.
Tidak hanya itu saja, ia juga mengaku, KAI Commuter terus melanjutkan tes acak antigen di stasiun bagi calon pengguna pada masa PPKM Darurat ini.
Tes acak berlangsung di Stasiun Bekasi, Rangkasbitung, Bogor, Cikarang, Tangerang, Manggarai, Tanah Abang, serta Solo Balapan dan Yogyakarta. Bagi calon pengguna yang hasil tes acaknya reaktif, maka akan diminta menunggu di area isolasi di luar gate stasiun. Calon pengguna menunggu di area tersebut sementara petugas menghubungi puskesmas terdekat.
“Selama menunggu, calon pengguna yang reaktif akan kami siapkan perlengkapan sanitasi pribadi antara lain masker dan hand sanitizer untuk meminimalkan kemungkinan penularan,” terangnya.
“Kami menghimbau calon pengguna yang diminta petugas untuk mengikuti tes acak agar bersedia mengikuti pemeriksaan demi kesehatan dan keselamatan bersama,” tambahnya.
Pihaknya juga mengajak seluruh pihak untuk mematuhi dan mengikuti pelaksanaan PPKM Darurat. KRL sebagai transportasi publik tetap hadir hanya untuk melayani kebutuhan yang sifatnya mendesak. Ketaatan terhadap aturan bekerja dari rumah dapat mengurangi potensi kepadatan di dalam perjalanan KRL serta menghindari penularan Covid-19 untuk menjaga kesehatan masyarakat khususnya para pengguna dan petugas KRL.
“Kami himbau untuk masyarakat yang masih harus keluar rumah dan menggunakan transportasi publik untuk keperluan mendesak, hindari jam-jam puncak kesibukan. Utamakan kesehatan dan keselamatan bersama dengan selalu menjaga jarak aman,” tukasnya. (pay).











