Berita Bekasi Nomor Satu

Harus Menulis Alquran dan Membaca Surat Yasin

Pamitan
PAMITAN: Sejumlah SMP Putra Harapan Kota Bekasi berpamitan kepada guru mereka sebelum meninggalkan lingkungan sekolah. Dewi Wardah
Pamitan
PAMITAN: Sejumlah SMP Putra Harapan Kota Bekasi berpamitan kepada guru mereka sebelum meninggalkan lingkungan sekolah. Dewi Wardah

Radarbekasi.id – SMP Putra Harapan Kota Bekasi memberlakukan hukuman dengan menulis 1 juz Alquran dan membaca surat yasin bagi siswa yang melanggar tata tertib sekolah.

Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum SMP Putra Harapan Kota Bekasi Hani Istiani mengatakan, sekolah tempatnya mengajar memiliki tata tertib tentang penggunaan gawai. Dalam aturan itu, siswa tak diperbolehkan mengoperasikan gawai di dalam ruang kelas saat kegiatan belajar mengajar (KBM).

Kecuali, guru ajar mengizinkannya untuk sarana pencarian informasi materi belajar. Selain itu, sekolah yang berada di wilayah Kayuringin Bekasi Selatan ini juga melarang siswanya mengeluarkan kata-kata kotor.

”Kami beri hukuman dengan menulis satu juz Alquran bagi siswa yang ketahuan menggunakan gawai ketika KBM dan hukuman membaca yasin bagi siswa yang terdengar mengucapkan kata-kata kasar,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Kamis (13/2).

Hukuman yang baru diberlakukan sekitar satu tahun ini bukan untuk memberikan efek jera kepada peserta didik yang melanggar tata tertib. Melainkan agar mereka dapat memetik hikmah dibalik tindakan yang dilakukan di lingkungan sekolah sehingga tak mengulanginya pada kemudian hari.

Selain itu, guna mendidik siswa memiliki karakter yang baik agar dapat diterapkan di dalam maupun luar lingkungan sekolah. Hani mengaku bersyukur tata tertib ini ditaati oleh siswa.

”Alhamdulillah siswa saat ini terlihat sekali perubahannya, karena perlu kita ketahui banyak siswa yang masuk dari kalangan serta kategori yang berda-beda, maka karakternya pun berbeda,” ujarnya.

”Kita sebagai guru tentunya nggak usah kaget kalau ada siswa yang masih sering berkata kotor atau susah diatur, maka dari itu kita terapkan sistem hukuman seperti ini karena bukan hanya ingin membuat siswa jera tapi juga kita ingin menanamkan nilai-nilai keagaamaan didalamnya,” tukasnya. (dew)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin