Berita Bekasi Nomor Satu

Sosialisasi Larangan Mudik Harus Lebih Gencar

ILUSTRASI : Penumpang beraktifitas di Terminal Induk Bekasi belum lama ini. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI
ILUSTRASI : Penumpang beraktifitas di Terminal Induk Bekasi belum lama ini. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sosialisasi larangan mudik bagi penduduk Kota Bekasi pada pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) harus lebih gencar. Demikian disampaikan Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Evi Mafriningsianti.

Dia menyatakan, Kota Bekasi dikenal sebagai kota urban. Karena terdapat banyak pendatang yang menjadi penduduk di kota patriot.

Menurutnya, sosialisasi diperlukan lebih gencar agar masyarakat menunda rencana mudik. Namun, harus ada stimulus dari pemerintah dengan memberikan subsidi tunjangan hari raya (THR) lebaran bagi pendatang yang tidak mudik.

“Artinya dengan itu, sudah dipastikan pendatang bisa tetap stay di bekasi,” katanya, Kamis (16/4).

Menurutnya, masyarakat jangan dibuat bingung oleh berbagai pernyataan yang saling bertentangan soal mudik ini.

“Secara teknis, memang perlu adanya keputusan dini, darimulai angkutan mudik yang hanya diperbolehkan mengangkut penumpang 50 persen dari kapasitas. Harus bisa memastikan jarak fisik (physical distancing) penumpang,” tukasnya.

Di lain tempat, Anggota DPRD Kota Bekasi lain, Nicodemus Godjang tidak menampikan akan pentingnya sosialisasi larangan mudik.  Meski baginya, pemerintah sudah betul- betul melarang mudik di idul Fitri nanti.

“Ya. Pemerintah sudah betul melarang mudik. Dan terus disosialisasikan sejak awal. Baik pempus, pemprov maupun pemkot. Dan itu sudah ditegaskan untuk tidak mudik,” tukasnya.

Diketahui, MUI sudah mengeluarkan pernyataan soal larangan mudik. Bahkan, beberapa daerah sudah menetapkan larangan mudik sebagai jihad kemanusiaan. (dan)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin