Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Ribuan KK Desa Setiamekar Tak Terima Bansos

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Agus (40) warga  Desa Setiamekar kecamatan Tambun Selatan hanya bisa berharap bantuan sosial (bansos) yang dijanjikan pemerintah akan diterima. Pasalnya, hingga saat ini dia mengaku belum mendapatkan bantuan tersebut.

Dia mengaku sangat membutuhkan bansos tersebut, terlebih sejak sebulan terakhir dia tidak bisa berjualan. ”Ya kalau ada bantuan sih mau mas, dagangan semenjak Corona sepi,” kata  pria yang sehari-hari berjualan bubur bayi ini.

Dia tidak sendirian, ada sekitar 5000 kepala keluarga (KK) warga  Desa Setiamekar belum menerima bantuan dari pemerintah. Padahal, wilayah kecamatan Tambun selatan masuk kedalam zona merah penyebaran Covid -19 di Kabupaten Bekasi.

“Kita sudah mengajukan ke dinas sosial kabupaten Bekasi. Dari data RT dan RW ada sekitar 5000 lebih KK yang membutuhkan bantuan tersebut,” kata kepala seksi ekonomi dan pembangunan pemerintah desa Setiamekar, Handoko.

Handoko menjelaskan, pendataan yang dilakukan oleh pihaknya tidak hanya itu, tapi ada juga data warga yang diminta sesuai kriteria Provinsi dan Pusat. Antara lain, bansos dari provinsi itu sebanyak 620 orang dan pusat sesuai data PKH dan BNPT sebanyak 300 orang.

“Untuk bantuan dari provinsi dan pusat sendiri tak lewat kita, namun diberikan ke rumah langsung lewat Pos. Jadi, soal bansos itu kita tidak tahu-menahu yang jelas kita hanya menjalankan tugas untuk mendata,” jelasnya.

Adapun terkait bansos dari alokasi dana desa, diakui Handoko, sesuai arahan dari Kementerian sekitar 35 persen dana desa digunakan untuk penanganan Covid-19, diantaranya untuk bansos totalnya senilai Rp 590 juta dan saat ini dana desa tahap 1 sudah ada di kas desa.

Dia mengaku mendata warga ber KTP luar Kabupaten Bekasi, jumlahnya sekitar 106 KK. Namun begitu, realisasi bantuan kepada warga ini sampai sekarang belum tahu teknisnya. “Setahu saya sih informasinya tidak dapat bansos yang sama, mereka hanya dapat nasi bungkus saja,” pungkasnya.

Kepala Seksi Anak dan Lansia Dinas Sosial Kabupaten Bekasi, Mimi Jamilah menepis jika ada penolakan dari data yang diberikan bagi masyarakat terdampak Covid – 19 untuk mendapatkan bantuan.

Dia mengaku  Pemerintah Kabupaten Bekasi sedang mendistribusikan 152 ribu paket sembako. Sedangkan untuk bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan didistribusikan oleh bulog melalui ojek online berupa sembako dan berupa uang akan dikirimkan melalui jasa PT Pos Indonesia.

Sambung Mimi, untuk bantuan Penerima Keluarga Harapan (PKH) serta Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sudah menjadi rutinitas. Yakni 60ribuan KK untuk PKH, sedangkan BPNT sebanyak 90 ribuan KK.

 Ia meminta warga perwakilannya supaya datang ke kantor dinas sosial. “Jadi untuk pendataan ini, kami melibatkan pihak desa dan kecamatan. Sehingga untuk mengantisipasi dan menjaga kondusifitas, kami persilahkan untuk datang kekantor, sebab dengan musyawarah dan penjelasan kami harap masyarakat dapat menerima bantuan secara merata dan tepat sasaran,” katanya. (and)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin