Berita Bekasi Nomor Satu

Penyebaran Covid-19 Diklaim Menurun

ILUSTRASI: Swab test. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI
ILUSTRASI: Petugas medis ketika melakukan tes swab ke sejumlah masyarakat di Kota Bekasi guna mendeteksi penyebaran Covid-19. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Di tengah berlangsungnya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional, penyebaran Covid-19 di Kota Bekasi diklaim menurun.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menilai wilayahnya sudah ada penurunan signifikan kasus Covid-19. Hal itu dijelaskannya berdasarkan hasil kajian ahli Epidemologi FKM UI, Pandu Riono.

“Ini hasil yang luar biasa, besok (hari ini) saya mau konferensi pers. Dan ini bukan dari saya tapi hasil kajian ahli virus,” ucap Rahmat ke awak media di Pos Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Stadion Patriot Candrabhaga, Selasa (9/6).

Menurutnya, dari kajian ahli ini pembatasan sosial di Kota Bekasi selayaknya bisa dilakukan dengan berskala komunitas. Artinya, jika ada salah satu RW masih berstatus zona merah, maka di lokasi tersebut yang harus perlu dilakukan pemantauan.

“Jadi, kalau mengenai penerapan pembatasan sosial kita sepakat tak bisa dihilangkan, karena informasi yang kita terima virus ini akan terus ada dua sampai tiga tahun kedepan. Tapi sekarang untuk pembatasan sosial di Kota Bekasi, sudah selayaknya diterapkan dengan satus berskala komunitas,” ungkapnya.

“Artinya, kita pemantauan fokus di wilayah zona merah saja. Jelasnya, besok (hari ini) saat di konferensi pers,” sambungnya.

Pihaknya berharap dari penurunan angka penyebaran Covid-19 menghadapi kenormalan baru, kondisi bisa terus stabil. “Sampai saat ini, tahapan kita kan masih simulasi. Tapi harapan kami, bagusnya tahapan-tahapan sampai tanggal 2 Juli itu sudah tidak lagi 50 persen, 70 persen, tapi sudah 100 persen atau bisa dikatakan dengan kondisi stabil,” jelasnya.

Terpisah, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bekasi, Kamarudin Askar meminta protokol kesehatan tetap menjadi prioritas.

“Yang harus kami ingatkan hanya protokol kesehatan harus tetap dijaga, khususnya yang empat poin. Antara lain, gunakan masker, cuci tangan, jaga jarak, dan tidak berkerumun dalam jumlah banyak,” ujarnya

Lebih jauh, pihaknya memastikan dalam penerapan new normal, IDI Kota Bekasi sudah mengantisipasi segala kemungkinan, mulai dari peningkatan pasien hingga kesiapan tenaga medis. Namun hal itu diakuinya bisa diantisipasi dengan sikap disiplin masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

“Tapi yang jelas, kita berharap tak sampai terjadi lonjakan yang signifikan. Dan hal ini, 90 persennya butuh dukungan dari masyarakat untuk taat dan patuh dengan protokol kesehatan,”tandasnya.

Diketahui, berdasarkan data dari corona.bekasikota.go.id hingga 9 Juni 2020, jumlah ODP Kota Bekasi berjumlah 228, PDP 1, sisa pasien positif sebanyak 25 orang, total pasien sembuh 271 orang, dan meninggal 33 orang. (mhf)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin