Berita Bekasi Nomor Satu

Protokol Kesehatan Tak Dipatuhi

SDN-Margahayu-XVIII-Kota-Bekasi
TAK PATUHI PROTOKOL KESEHATAN: Suasana pengambilan surat tanda kelulusan di salah satu ruang kelas SDN Margahayu XVIII Kota Bekasi, Senin (15/6). Selain tak ada jarak antar orangtua murid, dua orang guru terlihat memakai masker tak secara benar. Raiza Septianto Radar Bekasi
SDN-Margahayu-XVIII-Kota-Bekasi
TAK PATUHI PROTOKOL KESEHATAN: Suasana pengambilan surat tanda kelulusan di salah satu ruang kelas SDN Margahayu XVIII Kota Bekasi, Senin (15/6). Selain tak ada jarak antar orangtua murid, dua orang guru terlihat memakai masker tak secara benar. Raiza Septianto Radar Bekasi

Radarbekasi.id – SDN Margahayu XVIII Kota Bekasi helat acara pengambilan surat tanda kelulusan, Senin (15/6). Namun, protokol kesehatan tak dipatuhi oleh orangtua murid maupun sebagian guru di sekolah tersebut.

Pantauan Radar Bekasi sekitar pukul 10.00 WIB, belasan orangtua murid yang hadir di ruang kelas sekolah itu tampak mengenakan masker. Namun, imbauan pemerintah untuk tetap jaga jarak tak terlihat. Satu sama lain duduk di bangku yang berdekatan.

Bahkan, dua orang guru yang berada di hadapan orangtua murid memakai masker tak secara benar. Rendahnya kepatuhan itu dapat memicu penyebaran virus Corona (Covid-19).

Saat dikonfirmasi, Kepala SDN Margahyu XVIII Kota Bekasi Khodir Yadi menjelaskan, pengumuman kelulusan siswa sedianya dilakukan secara daring melalui Whatsapp grup. Kehadiran orangtua murid di sekolah, kata dia, untuk mengambil keterangan tanda kelulusan.

“Sebenarnya dilakukan online tapi orang tua siswa keburu datang, katanya mau ketemu sama wali kelas masing-masing. Kehadiran mereka juga untuk mengambil tanda kelulusan,” ujarnya, kemarin.

Ia membantah, jika tak mematuhi protokol kesehatan. Sebab, pihak sekolah sudah menyiapkan tempat mencuci tangan termasuk menyemprotkan cairan disinfektan sebelum pelaksanaan acara pengambilan tanda kelulusan.

“Kita sudah menyiapkan tempat cuci tangan, sekolah juga sudah dilakukan penyemprotan disinfektan. Tapi memang orangtua datang untuk menemui wali kelasnya masing-masing, saya tidak bisa melarang itu,” pungkasnya.

Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Bekasi Sri Yuliyanti menjelaskan, bahwa pengumuman kelulusan siswa dianjurkan untuk tidak dilakukan dengan cara tatap muka di tengah pandemi Covid-19.

Sekolah dapat menyampaikan hasil kelulusan melalui daring. Keputusan berdasarkan hasil rapat bersama kepala dinas pendidikan itu bahkan sudah disosialisasikan ke sekolah.

“Kita sudah sampaikan kepada seluruh kepala sekolah agar tidak melakukan tatap muka, karena meskipun menerapkan protokol kesehatan kita belum mengetahui tempat tersebut benar-benar steril atau belum,” ujarnya.

Adapun dokumen kelulusan dapat diberikan setalah masa pandemi Covid-19 berakhir. Pasalnya, bukan menjadi salah satu syarat pendaftaran dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Terkait adanya sekolah yang mengumumkan kelulusan secara tatap muka, Disdik akan memanggil kepala sekolah yang bersangkutan untuk dimintai penjelasan.
“Kita akan panggil kepala sekolah yang bersangkutan untuk bisa bertanggung jawab atau menjelaskan terkait dengan pelaksanaan pengumuman kelulusan secara tatap muka,” tukasnya.

Lulus 100 Persen
Berdasarkan data yang dihimpun Disdik Kota Bekasi, sebanyak 41.591 siswa SD baik negeri maupun swasta dinyatakan lulus 100 persen pada tahun ini. Kriteria kelulusan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah.
“Jadi tahun ini lulus 100 persen dengan hasil penilaian yang sudah ditetapkan,” pungkasnya. (dew)

Respon (1)

  1. Terlalu lebay beritanya, inisiatif orang tua murid jangan disalahkan pihak sekolah, karena pihak sekousudah mematuhi protokol kesehatan,hanya saja orang tua murid memiliki inisiatif tersendiri mendatangi sekolah untuk mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada pendidik anak mereka.
    Semua harus belajar untuk bersikap bijak dan dewasa

Komentar ditutup.

Solverwp- WordPress Theme and Plugin