Berita Bekasi Nomor Satu

PGRI Susun Sistem Pembelajaran Blended Learning

PGRI
ILUSTRASI: Salah satu operator PPDB sekolah swasta berada di ruang lab. PGRI Kota Bekasi akan menyusun sistem pembelajaran blended learning.Dewi Wardah Radar Bekasi
PGRI
ILUSTRASI: Salah satu operator PPDB sekolah swasta berada di ruang lab. PGRI Kota Bekasi akan menyusun sistem pembelajaran blended learning.Dewi Wardah Radar Bekasi

Radarbekasi.id – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bekasi akan menyusun sistem pembelajaran blended learning. Yaitu pembelajaran perpaduan antara tatap muka di sekolah dan pembelajaran daring di rumah siswa masing-masing.

Sekretaris 1 PGRI Kota Bekasi Supyanto mengatakan, sebagian orangtua siswa dihantui rasa cemas saat anaknya kembali masuk sekolah pada era new normal karena pandemi Covid-19 belum berakhir. Sistem pembelajaran yang efektif diperlukan.

Atas dasar itu, pihaknya akan menyusun sistem pembelajaran blended learning serta memberikan pelatihan kepada guru. “PGRI akan coba menyusun sistem pembelajaran blended learning dan memberikan pelatihan kepada sejumlah guru pengajar untuk menghadapi masa new normal ini,” ungkap Supyanto, kepada Radar Bekasi, Kamis (25/6).

Pada hari ini, PGRI Kota Bekasi akan helat diskusi untuk membahas penyusunan draf sistem pembelajaran blended learning. Menurutnya, sistem pembelajaran ini akan diterapkan pada new normal pendidikan tahun ajaran baru.

“Besok (hari ini, Red) kita akan coba diskusikan bersama dengan pengurus, karena kemungkinan besar blended learning ini akan digunakan untuk sistem pembelajaran di masa new normal,” tukasnya.

Guru SDN Jatimakmur V Kota Bekasi Zaenal Muttaqin menyampaikan, metode pembelajaran blended learning di masa new normal cukup tepat untuk diterapkan. Tentunya sistem pembelajaran tersebut harus disesuaikan dengan tingkat pendidikan pada masing-masing jenjang. Guru juga harus mengikuti pelatihan terlebih dahulu.

“Cukup tepat karena di masa new normal ini kita harus menciptakan inovasi sistem pembelajaran baru, agar target pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai dengan baik,” tukasnya.

PJJ Tak Maksimal
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi Carwinda menilai, proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ secara daring pada masa pandemi Covid-19 sejak Maret hingga Mei 2020 tidak maksimal berdasarkan evaluasi. Namun, PJJ kemungkinan akan dilakukan mengingat kabupaten Bekasi masih berada dalam zona kuning.

Kini, pihaknya tengah menyusun formula baru agar pembelajaran lebih efektif. “Kita saat ini sudah menyusun formula baru proses PJJ, itupun kalau nanti masa belajar di rumah mesti dilakukan,” ujar Carwinda.

Sekretaris Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGRI) Kabupaten Bekasi, Hamdani mengakui bahwa PJJ banyak persoalan. Dibutuhkan evaluasi menyeluruh agar tidak semrawut jika mesti harus dilaksanakan pada tahun ajaran baru.

“Saya melihat, pada saat PJJ banyak persoalan. Misalnya, sistem belajar yang kemudian tidak di mengerti siswa. Dan tidak dipahami orangtua juga, sehingga murid benar benar bingung,” ujarnya.

Hamdani berharap, Disdik Kabupaten Bekasi terus mematangkan persiapan kegiatan pembelajaran di sekolah saat memasuki zona hijau. “Kesiapan bila PJJ diterapkan kembali mesti lebih matang dalam persiapannya. Kita maklum juga kalau PJJ sebelumnya, mungkin dianggap mendadak dan masih minim persiapan,” tukasnya. (dew/dan)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin