Berita Bekasi Nomor Satu

Titik Koordinat PPDB Nyasar

Illustrasi: Sejumlah operator Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) memverifikasi data di SMPN 1 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Selasa (16/6). ARIESANT/RADAR BEKASI
Illustrasi: Sejumlah operator Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) memverifikasi data di SMPN 1 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Selasa (16/6). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Susi (40), warga kelurahan Arenjaya Kecamatan Bekasi Timur Kota Bekasi harus pasrah anaknya tidak lolos masuk SMPN 11 Kota Bekasi melalui jalur zonasi. Padahal, jarak rumah dan sekolah hanya sekitar 600 meter. Namun, di titik koordinat pada laman PPDB hingga beberapa kilo meter (km).

“Anak saya dari dulu sekolah di sana terus, dan lolos lewat jalur zonasi. Tapi tahun ini gak lolos, saya juga gak tahu kenapa bisa begitu. Titik koordinatnya bisa jauh banget, padahal jarak dari rumah cuma beberapa ratus meter,” katanya, Minggu (5/7).

Dia mengaku, kondisi serupa juga dialami oleh sejumlah orangtua atau wali murid. Bahkan, bahkan anak tetangganya titik koordinat sampai ke Jakarta Timur. ”Pusing mas, janggal banget kalau di lihat dari hasil PPDB-nya, dan itu saya terima laporan dari orangtua lain banyak yang alamat palsu. Pokoknya ribet bangt kalau nyekolahkan anak ke negeri,” keluhnya.

Sementara warga lainnya Daday (34) mengaku, setelah melengkapi berkas persyaratan melalui jalur afirmasi, tapi datanya tidak terdaftar. ”Padahal saya sudah mengikuti petunjuk yang ada di web PPDB. Saya sudah ngurus dari tingkat RT, RW, kelurahan dan kecamatan. Di kecamatan katanya data saya sudah lengkap dan memenuhi syarat, tapi tetep aja gak lolos,” keluhnya.

Dia hanya bisa pasrah terhadap nasib anaknya, dan berharap ada bantuan agar anak nya bisa masuk ke sekolah negeri. ”Kalau sekolah swasta saya tidak memiliki biaya,” kata warga kecamatan Bekasi Timur ini.

Pengamat Pendidikan Komisi Nasional (Komnas) Pendidikan, Andreas Tambah menyebut, dugaan kecurangan PPDB online di Kota Bekasi kemungkinan terjadi jika pelaksanaan tertutup, agar bisa dilihat secara seksama oleh seluruh orang tua peserta didik.

“Ya kalau saya pikir, untuk menghindari padangan miring para orangtua yang merasa ada indikasi kecurangan PPDB, harusnya Disdik bisa menyampaikan hasil itu secara terbuka. Jadi, saya yakin hasilnya itu pasti tak timbulkan kekecewaan dan orangtuanya juga bisa terima,” katanya.

Hasil PPDB online wajib diumumkan dengan cara mencantumkan alamat calon peserta didik secara lengkap, bukan hanya sebatas ditulis nama kelurahannya. “Itu tak bisa menjadi ukuran, kalau alamat cuma tertulis kelurahan saja. Harus lengkaplah, itu baru terbuka kalau sampai tidak ya itu pasti ada apa-apanya,” jelas Andreas.

Penelusuran di laman PPDB online di Kota Bekasi, para peserta didik yang telah dinyatakan diterima di salah satu sekolah negeri tidak tercantum lengkap alamatnya. Namun, hanya tertulis alamat kelurahannya saja.

Kepala Bidang Perencanaan dan Program Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Krisman Irwandi mengatakan, titik koordinat pada PPDB yang banyak nyasar tersebut dikarenakan faktor human error. “Human error itu pasti terjadi, makanya kita buka pelayanan untuk masyarakat. Jadi masyarakat yang merasa dirugikan terkait kesalahan titik koordinat bisa langsung datang ke sekolah dan Disdik. Kami akan perbaiki dan layani masyarakat semaksimal mungkin” ungkapnya.

Untuk saat ini Dinas Pendidikan masih dalam proses perekapan data. Oleh sebab itu, belum bisa menyampaikan jumlah kuota yang tersisa pada proses pendaftaran PPDB.

”Kita masih rekap data dan belum bisa kita sampaikan jumlah kuota tersisanya. Karena jumlahnya cukup banyak,” tegasnya.

Dia menambahkan, mulai hari ini hingga 8 juli mendatang dilakukan daftar ulang atau lapor diri. Ia menegaskan tidak ada tahap kedua dalam proses pendaftaran PPDB tahun ini. “Proses pendaftaran hanya sampai tanggal 4 kemarin, tidak ada tahap kedua. Yang ada nanti mengisi kuota yang masih kosong, tapi itu jika memang kuota masih tersedia,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Minggu, (5/7).

Terkait dugaan praktek kecurangan di PPDB online, Wakasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Bambang Nugroho mengaku tidak dilibatkan dalam PPDB online. Namun, jika ada kasus pidana, seperti pungli, suap atau manipulasi data pihaknya bisa melakukan tindakan.

“Buat masyarakat diimbau tak perlu takut untuk segera laporkan kepada kami, kalau lihat, merasakan, atau mengalami tindakan-tindakan itu. Kami siap turun untuk melakukan penyelidikan guna menindak tegas pelaku yang berbuat demikian,” ujar Bambang dihubungi Radar Bekasi.

Dia berjanji akan ikut mengawasi pada PPDB online Kota Bekasi 2020 ini. ”Intinya, kami akan turun agar bisa menyelidiki dugaan oknum yang nekat bermain dalam pelaksanaan PPDB itu. Dan sekali lagi, orangtua atau masyarakat yang tahu dan menemukan dugaan praktek kecurangan itu segera laporkan, kami pasti tindak itu oknumnya,” tegasnya. (mhf/dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin