Berita Bekasi Nomor Satu

Ponpes Jalankan KBM Tatap Muka

KBM
SERIUS: Sejumlah santri Tahfidz DTI nampak serius menyimak penjelasan dari gurunya saat pembelajaran tatap muka, Selasa (21/7).Dewi Wardah Radar Bekasi
KBM
SERIUS: Sejumlah santri Tahfidz DTI nampak serius menyimak penjelasan dari gurunya saat pembelajaran tatap muka, Selasa (21/7).Dewi Wardah Radar Bekasi

Radarbekasi.id – Sejumlah pondok pesantren (ponpes) di Kota Bekasi menjalankan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka pada masa adaptasi kehidupan baru.

Pantauan Radar Bekasi, ponpes tersebut yakni Annida Al Islamy, Tahfidz DTI (Daarut Tarbiyah Indonesia), dan Annur. KBM secara tatap muka dijalankan sejak Senin (20/7).

Pimpinan Ponpes Annida Al Islamy Muhammad Aiz mengungkapkan, 146 dari total 350 santri telah kembali ke pondok dan mengikuti pembelajaran secara tatap muka. Selain menerapkan protokol kesehatan, ponpes di Jalan Ir. H Juanda itu tidak memperbolehkan pengunjung memasuki wilayah ponpes sebagai antisipasi penyebaran dan penularan Covid-19.

“Sekarang ini kita benar-benar memperketat penjagaan lingkungan pondok pesantren sehingga untuk saat ini kita tidak dulu mengizinkan adanya kunjungan dari luar,” ujarnya Selasa, (21/7).

Ia menegaskan, pelaksanaan KBM secara tatap muka sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun Ajaran 2020/2021 di Masa Covid-19 pada Pondok Pesantren,“Berdasarkan SKB 4 Menteri, saat ini pondok pesantren sudah diizinkan melaksanakan pembelajaran tatap muka,” tegasnya.

Sementara, Kepala Sekolah Tahfidz DTI Ahmad Mahwan menyampaikan, pihaknya telah menjalani beberapa prosedur sebelum melaksanakan KBM secara tatap muka.

“Kita sudah melaksanakan proses pembelajaran tatap muka, namun sebelum itu kita sudah melakukan beberapa prosedur yang memang harus di jalani seperti rapid test, isolasi selama 14 hari untuk para santri dan sejumlah protokol kesehatan lainnya,” ungkapnya.

Rapid test bagi santri dan tenaga pengajar yang dilakukan sebelum KBM dimulai ini penting dilakukan agar pelaksanaannya berjalan dengan baik dan aman dari penyebaran virus. Adapun rapid test yang biayanya ditanggung oleh oleh yayasan, hasil seluruhnya negatif Covid-19.

Saat ini, 60 dari total 140 telah kembali dan mengikuti pembelajaran langsung tersebut. Ahmad menegaskan, tak seluruh santri diperbolehkan kembali ke ponpes.
“Untuk santri yang masih berada di zona merah atau orange belum kita izinkan datang ke pondok pesantren. Karena proses pembelajaran tatap muka ini juga kita laksanakan secara bertahap, jadi tidak langsung semua santri hadir,” tukasnya.

Kepala Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kantor Kemenag Kota Bekasi Mulyono Hilman Hakim menjelaskan, Surat Edaran (SE) Wali Kota Bekasi terkait proses pembelajaran tatap muka di lingkungan pondok pesanten sudah dikantongi oleh Kemenag.

“SE Walkot dan gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 sudah kita kantongi, saat ini beberapa pesantren sudah diizinkan untuk melaksanakan proses pembelajaran tatap muka,” ujarnya.

Namun, Mulyono belum dapat menjelaskan jumlah ponpes di Kota Bekasi yang sudah melaksanakan KBM secara tatap muka. Alasannya, karena masih dalam proses pendataan.

“Masih dalam proses pendataan jumlah pondok pesantren yang sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka, saya belum bisa memberikan datanya karena belum valid. Tapi saat ini memang sudah ada pondok pesantren yang melaksanakan sistem pembelajaran tatap muka,” tegasnya.

Yang jelas, kata dia, Kemenag dan Pemkot Bekasi akan membentuk tim monitoring untuk melihat langsung pelaksanaan KBM secara tatap muka di ponpes. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin