Berita Bekasi Nomor Satu

PJJ Sekolah Luar Biasa, Siswa Sering Marah-marah Diberi Tugas

Daring
BELAJAR DARING – Siswa SLB As-Syafiah mengikuti PJJ secara daring. Istimewa
Daring
BELAJAR DARING – Siswa SLB As-Syafiah mengikuti PJJ secara daring. Istimewa

Radarbekasi.id – Pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring tak hanya dilaksanakan oleh sekolah umum, tetapi juga sekolah luar biasa (SLB). Namun, siswa berkebutuhan khusus mesti diberikan pemahaman penuh agar mereka mau mengikuti pembelajaran dengan baik.

Guru SLB As-Syafiah Sri Mulyati mengatakan, siswa SLB berbeda dengan sekolah umum. Anak berkebutuhan khusus mesti diberikan pemahaman agar mau mengikuti PJJ.
“Mereka beda dengan siswa pada umumnya, butuh proses untuk memberikan pemahaman kenapa mereka harus tetap belajar di rumah. Karena yang mereka tahu jika di rumah ya mereka libur bukan belajar,” ujar Sri kepada Radar Bekasi, Minggu (26/7).

Pemahaman bagi anak berkebutuhan khusus mesti diberikan secara terus menerus. Bahkan, kata dia, siswa sering marah apabila diberikan tugas oleh guru.
“Harus dikasih pemahaman terus, karena mereka sering marah-marah kalo dikasih tugas. Kadang saya harus berkomunikasi melalui video call, baru mereka mau mengerjakan tugas dengan didampingi orangtuanya,” tuturnya.

Pembelajaran secara daring, diakui tak bisa dilaksanakan dengan maksimal oleh anak berkebutuhan khusus. Pasalnya dalam satu hari siswa hanya mampu mengerjakan satu tugas.

“Kalo belajar normal mereka bisa mengerjakan tugas sesuai dengan mata pelajaran, tapi karena PJJ ini mereka hanya bisa mengerjakan satu tugas saja. Itu pun harus melalui proses yang cukup panjang,” katanya.

Hal senada disampaikan oleh guru SLB Kembar Karya Rohmadi. Ia mengungkapkan, tak banyak siswanya yang aktif mengikuti pembelajaran secara daring. Dalam hal ini, peran serta orangtua di rumah sangat dibutuhkan.

“Saya punya murid 4, tapi yang aktif cuma 9. Ini yang menjadi masalah, karena mereka bukan siswa umum yang bisa langsung di suruh belajar mau. Butuh adanya pendekatan yang baik antara orangtua, karena di rumah orangtua yang bisa mengawasi,” jelasnya.

Pembelajaran secara daring, dikatakannya telah menggangu psikologi siswa. Kondisi ini berpengaruh pada daya serap mereka dalam menerima materi pelajaran.
“Cukup berpengaruh pada psikologi siswa karena mereka sering marah-marah dan suka teriak-teriak karena harus di rumah terus. Ini juga akan berpengaruh pada daya serap materi pembelajaran yang mereka dapat,” katanya.

Sebagai solusinya, kata dia, guru hanya memberikan bahan ajar yang dapat membuat siswa merasa senang selama PJJ secara daring tanpa terbebani dengan materi pembelajaran.

“Kita berikan bahan ajar yang bisa buat mereka senang tanpa terbebani materi yang berat, karena menjaga psikologis siswa tetap aman ya seperti itu,” tukasnya. (dew)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin