Berita Bekasi Nomor Satu

Lembaga PAUD Harus Jemput Bola

PAUD
ILUSTRASI: Sejumlah siswa asyik bermain sebelum masa pandemi Covid-19. Lembaga PAUD di Kota Bekasi harus melakukan jemput bola pendaftaran untuk mendapatkan peserta didik baru. istimewa
PAUD
ILUSTRASI: Sejumlah siswa asyik bermain sebelum masa pandemi Covid-19. Lembaga PAUD di Kota Bekasi harus melakukan jemput bola pendaftaran untuk mendapatkan peserta didik baru. istimewa

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Bekasi harus melakukan jemput bola pendaftaran untuk mendapatkan peserta didik baru pada masa pandemi Covid-19. Pasalnya, banyak orangtua yang memutuskan menunda memasukkan anaknya ke jenjang PAUD dengan alasan keselamatan.

Kepala Seksi PAUD Dinas Pendidikan Kota Bekasi Anhar mengatakan, bahwa pada masa pandemi ini banyak orangtua yang memutuskan untuk menunda anaknya masuk PAUD. Oleh sebab itu, lembaga PAUD melakukan terobosan jemput bola.
“Sistem jemput bola banyak dilakukan lembaga, karena tahun ini minim sekali siswa yang mendaftarkan diri. Tapi sistem ini jadi (seperti) buah simalakama untuk para lembaga PAUD,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Senin (12/11).

Lembaga PAUD pada saat ini dihadapkan pada dua pilihan yang sangat sulit untuk dipilih. Yakni dengan kondisi perekonomian masyarakat yang sulit, namun anaknya sudah harus masuk lembaga PAUD.

Begitu juga lembaga PAUD harus mendapatkan peserta didik. Maka, yang dilakukan tetap mengajak orangtua untuk memasukkan anaknya ke PAUD tanpa memikirkan biaya. Oleh karena itu, dirinya mengibaratkan bagaikan buah simalakama.

“Kenapa diibaratkan jadi buah simalakama, karena sistem jemput bola ini sebuah lembaga mengajak orangtua siswa untuk tetap mendaftarkan anaknya, dengan tidak perlu memikirkan masalah biaya,” katanya.

Padahal, kata dia, sebuah lembaga yang melaksanakan pendidikan tetap harus mengeluarkan biaya operasional seperti biaya listrik, biaya guru dan keperluan lainnya.

“Cuman itu pilihan bagi lembaga PAUD saat ini, memang ngenes banget. Karena faktor ekonomi sangat berdampak sekali untuk pendaftaran PAUD tahun ini,” jelasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Disdik Kota Bekasi, peserta didik PAUD per 6 Oktober 2020 yang masuk data pokok pendidikan (Dapodik) berjumlah 31.496 siswa. Rinciannya, TK 23.599 siswa, KB 3.057 siswa, TPA 68 siswa dan SPS 4.772 siswa.

“Ini data terupdate siswa PAUD yang sudah masuk Dapodik,” ucapnya.

Menurutnya, kondisi PAUD saat ini bisa terbantu oleh bantuan operasional penyelenggaraan. Lembaga PAUD dengan memiliki minimal 9 siswa dapat mengajukan bantuan.

“BOP ini adalah titik terang lembaga PAUD, tapi pengajuannya juga harus memiliki batas minimal siswa yaitu 9 orang,” tukasnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin