Tambah Alat Berat TPA

ILUSTRASI: Antrean truk sampah terjadi di lokasi pembuangan TPA Sumur Batu, Bantargebang, beberapa waktu lalu. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI
ILUSTRASI: Antrean truk sampah terjadi di lokasi pembuangan TPA Sumur Batu, Bantargebang, beberapa waktu lalu. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono mengatakan sejauh ini pihaknya sudah menambahkan dua unit alat berat untuk proses penanganan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu, Bantargebang.

Pasalnya keterbatasan alat berat kerap menjadi kendala penanganan ratusan ton sampah masyarakat Kota Bekasi setiap harinya.

“Ya jadi kemarin kami sudah tambahkan dua alat berat dari Dinas Sumber Daya Alam untuk kita perbantukan dalam rangka untuk mempercepat proses penimbunan dan pengaturan distribusi sampah yang ada,” ucap Tri sapaan akrabnya usai menghadiri kegiatan di Polres Metro Bekasi Kota, Selasa (08/12).

Dia mengatakan penambahan dua unit alat berat tersebut menyusul adanya antrean panjang truk sampah, karena adanya longsoran sampah di Zona V TPA Sumur Batu, Rabu (02/12) lalu.

“Terlebih dengan volume TPA Sumur Batu yang besar karena adanya timbunan sampah tersebut. Maka kini, pihak Pemerintah Kota Bekasi dengan sigap mengerahkan dua unit alat berat tersebut untuk membuka zona baru yang tidak jauh dari wilayah TPA Sumur Batu,” terangnya.

Dijelaskannya, penambahan zona baru serta jam operasional dilakukan di TPA Sumur Batu guna menghindari kembali terjadian anteran truk pengangkut.

“Perpindahan zona baru untuk proses pembuangan sampah agar tidak terjadi antrean kembali. Dan sekaligus jam operasional kami tambah supaya waktu pelaksanaan mereka tak terhambat oleh waktu,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Tri menghimbau kepada masyarakat terutama yang berada di hulu yakni Kabupaten Bogor agar tidak membuang sampah ke sungai sehingga sampah tersebut terhenti di Kota Bekasi.

“Karena seperti di beberapa tempat seperti di bendung koja, di Jatiasih, di Jembatan Kemang, pada akhirnya mereka (sampah-red) tiba di bendungan air Prisdo, jadi ini lah yang kemudian menambah volume sampah di Kota Bekasi,” tutupnya.

Sebelumnya, Kepala UPTD TPA Sumur Batu, Irwan Sukirno mengatakan, bahwa kejadian antrean truk sampah di TPA Sumur Batu Zona V berlangsung sejak Rabu (2/12) lalu. Dan itu terjadi akibat pergeseran sampah.

Pihaknya mengklaim antrean truk sampah bukan terjadi akibat longsor di zona pembuangan. “Tidak ada longsor ya di TPA Sumur Batu, lokasi pun jauh dari gubuk sehingga tidak ada korban. Apa yang disampaikan oleh media longsor itu tidak benar, antrean pun hanya berlangsung dua hari satu malam,”  ujarnya.

Sejauh ini menurutnya, alat berat yang bisa dioperasikan bertambah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sebanyak dua unit excavator standar. Usulan alat tersebut diakuinya sudah diajukan sejak satu tahun.

“Kalau sekarang yang rusak tiga excavator, yang aktif enam escavator dan ditambah dua escavator yang baru. Sehingga yang beroperasi mencapai delapan excavator,” jelasnya. (pay)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin