RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ketua Komisi III DPRD Kota Bekasi, Abdul Muin Hafiedz mengatakan, pihaknya telah menerima laporan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bekasi tercatat sudah mencapai 91,24 persen, dari PAD yang tercatat Rp2,95 triliun.
“Kita sudah sudah mencapai persentase 91,42 persen. Jadi sisa target kita Rp179 miliar kurang lebih ya,” kata Muin sapaan akrabnya ketika dihubungi Radar Bekasi, Minggu (27/12).
Namun, untuk target yang sudah dicanangkan tidak bisa mencapai angka 100 persen. Dibawah itu pihaknya juga mendorong maksimal bisa tercapai 95 persen hingga akhir Desember 2020.
“Karena kita masih ada waktu sampai dengan tanggal 30 Desember mudah-mudahan 95 persen optimis akan kita capai,” ucapnya.
Selain itu, dari dana perimbangan target Rp1,6 triliun lebih sudah terealisasi.Artinya Pemkot Bekasi sudah mencapai persentase 99,34 persen. Dari sisa target tinggal Rp10 miliar.”Artinya dana kegiatan kita dari dana perimbangan ini sangat normal,” ujar Muin.
Kemudian, dikatakannya, paling minim dari target lain-lain. Yang terealisasi Rp1,026 triliun, sehingga persentasenya baru 66,44 persen dari sisa target Rp518 miliar.
Sehingga, dari total tiga pendapatan kegiatan di Kota Bekasi, baik dari PAD, Dana Perimbangan maupun lain- yang sah, menurutnya, sudah mencapai Rp5,273 triliun. Dalam persentase sampai dengan tanggal 18 Desember 2020 di angka 86,55 persen.
“Harapan kami bahwa per 30 Desember kita bisa mencapai target 95 persen. Sehingga hanya sisa Rp709 miliar kurang lebih. Mudah-mudahan dengan kerja keras dari pejabat daerah target ini bisa kita capai,”tegasnya.
Pihaknya juga membeberkan pajak dari sektor parkir masuk kategori terendah.”Dan yang paling terdampak dari seluruh kegiatan PAD yang masih di bawah adalah perparkiran jauh di bawah standar yang diharapkan oleh penghasilan PAD di Kota Bekasi ini,” ungkapnya. (pay)
