Berita Bekasi Nomor Satu

Sasar Puluhan Fasyankes

RAMAI: Sejumlah warga mengantre melakukan rapid test di Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi usai libur tahun baru, Senin (4/1). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebanyak 5.000 Alat Rapid Test Antigen disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi. Ribuan alat deteksi Covid-19 itu nantinya akan disebar Dinas Kesehatan (Dinkes) ke sejumlah Puskesmas dan RSUD di Kota Bekasi.

“Memang 5.000 alat rapid test antigen ini kita siapkan dan akan kita droping kepada pemberi pelayanan baik di satu RSUD, tiga Puskesmas tipe D dan 43 Puskesmas serta posko (Covid-19) yang ada di Stadion,” kata Kapala Dinkes Kota Bekasi, Tanti Rohilawaty di Gedung Dinkes Kota Bekasi Jalan Pangeran Jayakarta, Kecamatan Medansatria Kota Bekasi, Selasa (5/1).

Utamanya, Dinkes memenuhi kebutuhan alat di Posko Covid-19 komplek Stadion Patriot Candrabhaga. Pasalnya kebutuhan lebih tinggi sebagai proses penelusuran, syarat berpergian dan tes lanjutan.

“Kita sedang persiapkan, yakni Kabid P2P dimana nanti alokasi perlokasi berapa rapid test antigen yang akan kita droping, dari ketersediaan kita 5.000 alat antigen. Karena sekarang juga sudah berjalan (penyebaran alat),” ujarnya.

Saat ini menurutnya perkiraan sebanyak 75 alat rapid test antigen akan di sebar di masing-masing tempat fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) milik Pemkot Bekasi.

“Ya sehingga rata-rata kita akan droping 75 (alat) per satu tempat,” ucap Tanti.

Penyebaran alat tersebut juga bertujuan untuk mengantisipasi membludaknya antrean di Posko Covid-19 Stadion Patriot Candrabhaga.

Sebab, fungsi layanan di Puskesmas adalah memberi pelayanan terdekat kepada masyarakat. Begitu juga dengan Rumah Sakit.

“Jadi mereka melaksanakan fungsinya termasuk memberikan layanan terkait dengan layanan rapid test antigen dengan swab,” jelasnya.

Seiring terus bertambahnya lonjakan kasus, pihaknya tidak bisa memperediksi sampai kapan pandemi Covid-19 berakhir, sehingga mau tidak mau semua harus berperan aktif.

“Oleh karena itu, semua logistik pelayanan kita akan droping ke semua puskesmas, RSUD dan posko di stadion. Sehingga mereka pun harus melayani masyarakat. Dan ini diluar tracking, beberapa bulan ke depan Puskesmas juga harus aktif memberikan pelayanan, baik itu swab, baik itu rapid (antibodi) dan ditambah dengan antigen begitu juga rutinitas tracking kepada pasien yang terkonfirmasi,” terangnya.

Kedepannya, dirinya mengaku, tidak menutup kemungkinan ada penambahan alat. Pasalnya alokasi anggaran sudah dipersiapkan.

“Saat ini kita melihat antigen sama seperti alat lainnya, karena semua punya kelebihan dan kekurangan. Masyarakat juga akan di berikan secara gratis untuk tes antigen ini. Semua di tanggung oleh pemerintah,” ungkapnya.

Sementara, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, jajarannya sudah mempersiapkan 5.000 alat rapid antigen yang akan disebarkan ke seluruh Puskesmas dan RSUD di Kota Bekasi.

Selain rapid antigen, masyarakat juga dianjurkan untuk mengikuti swab tes apabila saat tes dinyatakan reaktif.

“Saya kira sampai bulan Maret masih cukup. PCR kita masih cukup,” katanya.

Sejauh ini Pemkot Bekasi menyediakan anggaran Rp 175 miliar sebagai Biaya Tidak Terduga (BTT) dalam anggaran 2021 guna memperbanyak kebutuhan alat tes.

“Kalau dalam Januari sampai Maret ini terus terjadi tingkat penyebaran yang tinggi, tentunya kita menyediakan sarana tadi (anggaran) untuk kebutuhan tiga bulan kedepan,” tukasnya. (pay)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin