Berita Bekasi Nomor Satu

Disdukcapil Belum Buka Layanan Tatap Muka

SEPI PENGUNJUNG : Suasana ruang tunggu pelayanan di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bekasi, Desa Sukamahi, Cikarang Pusat, Senin (18/1). ARIESANT/RADAR BEKASI
SEPI PENGUNJUNG : Suasana ruang tunggu pelayanan di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bekasi, Desa Sukamahi, Cikarang Pusat, Senin (18/1). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten bekasi, belum memutuskan kapan bisa melayani perekaman dan pengurusan surat pindah secara tatap muka.

Kepala Disdukcapil kabupaten Bekasi, Hudaya menuturkan, hingga saat ini, pihaknya masih memberlakukan kebijkan hanya 25 persen masuk kantor dari 130 jumlah pegawai yang ada.

“Dari seluruh pegawai Disdukcapil, itu ada 33 orang yang terpapar positif Covid-19. Jadi, saya sebagai kepala dinas, mempunyai tanggung jawab untuk keselamatan pegawai,” terang Hudaya.

Namun untuk memaksimalkan pelayanan, kata Hudaya, masyarakat bisa melalui pelayanan di kecamatan. Akan tetapi untuk proses pencetakan layanan kependudukan, seperti KTP-El dan yang lainnya butuh waktu. Sebab harus ada beberapa proses yang ditempuh, kemudian petugas juga dikurangi.

“Dalam pelayanan, kami sebenarnya sudah menjalankan protokol kesehatan (prokes). Tapi karena berkasnya dari masyarakat, kami sulit untuk menditeksinya. Sebab, dari hemat kami, terpaparnya 33 pegawai ini banyak dari Organisasi Perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Bekasi,” ucapnya.

Dijelaskan Hudaya, untuk tingkat pejabat di Disdukcapil, diantaranya, sekretaris dinas, kepala bidang, dan kepala seksi, banyak yang terpapar. Saat ini sedang menjalani isolasi mandiri.

Sementara, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah menyampaikan, di lingkungan Pemkab Bekasi terdata ada 45 pegawai yang terpapar Covid-19.

“Dari catatan kami, total Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Bekasi, yang terpapar Covid -19 ada 45 orang,” beber Alamsyah.

Dia mengakui, bahwa kluster ASN tersebut meningkat semenjak periode minggu lalu, dikarenakan mereka terkena dari lingkungan tempat tinggal, kemudian masuk ke kantor.

“Untuk OPD yang terkena positf Covid-19, yaitu dari Disdukcapil, Tarkim, Dinkes, Dinas Cipta Karya. Dan saat ini mereka sedang menjalani isolasi mandiri,” tandas Alamsyah. (and)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin