Berita Bekasi Nomor Satu

Stok Darah Menyusut

Illustrasi : Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) mengambil darah pendonor di Kantor PMI Kota Bekasi, Jalan Pramuka, Bekasi Selatan, di massa pandemi Covid-19 belum lama ini. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.
DONOR DARAH : Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) mengambil darah pendonor di Kantor PMI Kota Bekasi, Jalan Pramuka, Bekasi Selatan, di massa pandemi Covid-19 belum lama ini. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejak pandemi Covid-19 melanda sejumlah wilayah Indonesia termasuk Kota Bekasi, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bekasi kesulitan memenuhi pasokan stok darah.

Pasalnya, jumlah pendonor ikut berkurang meski proses jemput bola dilakukan.

Kepala Bagian Pelayanan Donor PMI Kota Bekasi, Liza Nodya Chintadini membenarkan bahwa stok darah saat ini tidak stabil. Lantaran kekurangan pendonor. Agenda donor darah di sejumlah instansi juga tidak berjalan maksimal karena sebagian menjalani aktivitas dari rumah atau Work From Home (WFH).

“Biasanya banyak instansi-instansi yang biasa kita datangi untuk melakukan Donor. Kini mereka work from home (WFH) karyawannya dan belum siap untuk kita datangi untuk dilakukan donor,” kata Liza sapaan akrabnya kepada Radar Bekasi, Rabu (20/1).

Apalagi, lanjut Liza, Pemerintah Kota Bekasi juga sedang melakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang melarang adanya kerumunan, memicu massa berkumpul, sehingga berdampak pula bagi aktivitas donor darah utamanya kesediaan pendonor.

Ratusan kantong darah yang biasanya bisa dikumpulkan sebelum pandemi, saat ini perhari hanya mencapai puluhan saja.

Seperti Rabu (20/1) pagi hari kemarin, PMI Kota Bekasi hanya memiliki stok darah golongan A sebanyak 20 kantong, B 49 kantong, O 36 kantong dan A-B 25 kantong. Biasanya sebelum pandemi Covid-19 stok setiap golongan darah mencapai ratusan.

Stok yang ada kemarin biasanya untuk pagi saja. Ketika ada permintaan sore atau malamnya langsung dikeluarkan. Sehingga malamnya stok darah kembali kosong.

Untuk menyiasati agar stok darah tetap ada, pihaknya sudah mencoba mendatangi para pendonor hingga relawan. Hanya saja para pendonor darah tidak bisa mendonor setiap hari.

“Karena donor itu dua bulan sekali jaraknya. Akhirnya sasaran pendonor kita saat ini belum waktunya mendonor,” ucapnya.

Ia mengaku, karena kelangkaan pendonor, biasanya ketika ada permintaan darah dari salah satu pasien rumah sakit, kerabat yang memiliki golongan darah yang sama ikut mendonorkan darahnya.

Liza menambahkan, donor darah baik untuk kesehatan sehingga diharapkannya masyarakat Kota Bekasi bisa ikut berlomba-lomba menjadi pendonor darah.

“Dengan disebabkannya stok darah yang menipis akan berdampak kepada masyarakat yang membutuhkan. Saya berani sampaikan bahwa donor darah itu sangat bagus untuk meningkatkan Imun kita di banding kita hanya diam diri di rumah atau hanya jalan-jalan di luar sana. Lebih baik donorkan darah untuk sesama,” terangnya.

Liza menegaskan, PMI Kota Bekasi siap melayani masyarakat yang ingin mendonor langsung di kantor PMI Kota Bekasi di Jalan Pramuka, Margajaya, Bekasi Selatan. Pihaknya menjamin PMI akan menerapkan protokol kesehatan.

“Jika tidak bisa datang ke PMI kita akan hampiri ke setiap rumah. Dan yang pasti donor darah ini bagus untuk meningkatkan imun lebih dari kita minum vitamin. Apabila warga ingin donor segera hubungi PMI Kota Bekasi agar stok darah kembali stabil,” ungkapnya. (pay)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin