Berita Bekasi Nomor Satu

Titik Banjir Bertambah

KALI BEKASI MELUAP : Foto udara suasana aliran Kali Bekasi di Wilayah Bekasi Utara, Kota Bekasi, Senin (8/1). Hujan deras yang mengguyur wilayah Bekasi dan sekitarnya membuat debit Kali Bekasi meluap hingga menyebabkan banjir di 94 titik selama dua hari belakangan ini. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.
KALI BEKASI MELUAP : Foto udara suasana aliran Kali Bekasi di Wilayah Bekasi Utara, Kota Bekasi, Senin (8/1). Hujan deras yang mengguyur wilayah Bekasi dan sekitarnya membuat debit Kali Bekasi meluap hingga menyebabkan banjir di 94 titik selama dua hari belakangan ini. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Titik banjir di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi bertambah setelah air kiriman dari wilayah Kabupaten Bogor, tepatnya aliran Sungai Cileungsi dan Cikeas. Banjir menggenangi permukiman warga di sepanjang aliran Kali Bekasi, situasi kali sempat berada pada status siaga satu, Tinggi Muka Air (TMA) tertinggi di Pertemuan Sungai Cileungsi dan Cikeas (P2C) atau hulu kali Bekasi diangka 670 cm pukul 10:30 WIB sampai 11:30 WIB, situasi ini membuat air limpas ke permukiman warga.

Limpahan air dari Kali Bekasi ini menambah catatan titik banjir selama dua hari kemarin, bahkan di area perumahan Pondok Hijau Permai (PHP), Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu, kemarin adalah hari ke tiga air menggenangi lingkungan perumahan warga. Catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi total selama dua hari ada 94 titik banjir merata di 11 kecamatan, hanya satu kecamatan tidak terdampak banjir.

“Artinya hanya satu kecamatan di Jatisampurna yang tidak terdampak banjir,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Bekasi, Agus Harpa Senjaya, Senin (8/2).

Sebelum tiba air dari hulu Kali Bekasi, diakui pihaknya telah menghimbau kepada warga di sepanjang bantaran kali untuk siaga terhadap setiap kemungkinan yang terjadi saat terjadi bencana banjir. Seluruh petugas dan peralatan telah dikerahkan di lokasi rawan bencana banjir.

Salah satu lokasi dengan ketinggian air mencolok di kawasan RT 06 dan 07 RW 02, Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. Ketinggian air di lokasi ini mencapai 1,5 meter.

Air merangsek masuk ke lingkungan perumahan warga saat pintu air Bekasi dibuka, saat air sudah tidak tertampung di pintu air. Resikonya, permukiman di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) mulai dari pintu air di kawasan Jalan Hasibuan hingga kawasan Kecamatan Bekasi Utara terdampak banjir lebih parah.

“Banjir teluk Pucung ini terjadi pada kurang lebih pukul 09:00 WIB air masuk, sebelumnya kami sudah menghimbau kepada warga yang ada disini untuk melakukan evakuasi,” tambahnya.

Di lokasi kawasan RT 06 dan 07, ada 100 Kepala Keluarga (KK), ratusan warga mengungsi dibangunan musholah, sekolah, hingga memilih di rumah sanak saudara yang tak terdampak banjir. Satu KK memilih untuk bertahan di rumah lantaran rumahnya berdiri dua lantai.

Diprediksi air surut esok hari jika cuaca tidak kembali surut. Saat meninggalkan rumah, warga membutuhkan logistik berupa makanan instan dan makanan anak. Terkahir Pemerintah Kecamatan Bekasi Utara telah memberikan persediaan logistik sementara kepada warga.

“Kalau seperti ini mungkin (surut) besok ya, menjelang Zuhur. Kalau tidak kiriman sebenarnya tidak banjir,” ungkap ketua RT 07, Imin.

Pantauan Radar Bekasi di lokasi lain, banjir menerjang lingkungan Perumahan Pondok Mitra Lestari, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi mulai pukul 12:00 WIB. Warga nampak mengevakuasi diri ke luar area perumahan, nampak air mengalir deras di pintu masuk perumahan. Sebagian besar warga bertahan di rumah, informasi yang dihimpun, air masuk ke lingkungan perumahan lantaran tanggung yang sebelumnya jebol dan telah dilakukan penanggulangan sementara tidak dapat menahan air.

Situasi yang sama didapati di lingkungan permukiman warga di Gang Mawar, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi. Warga yang tinggal berdekatan dengan Kali Bekasi meninggalkan rumah, masih nampak beberapa warga yang bertahan di lantai dua rumahnya.

Dari keterangan warga sekitar, air permukiman warga yang berdekatan dengan aliran Kali Bekasi mencapai 200 meter, di dalam hanya tersisa atap rumah warga. Listrik di wilayah ini juga dipadamkan lantaran banjir.

Pukul 17:30 WIB kemarin, TMA dilaporkan mulai turun, tidak ada potensi banjir mulai sore hari. Tinggi muka air mulai terlihat naik pada Minggu malam, ketinggian air mulai mengkhawatirkan pukul 04:00 WIB, ketinggian air di Sungai Cileungsi mencapai 280 cm.

“Untuk sore ini yang jelas situasinya sudah kondusif, cuaca yang di hulu statusnya sudah normal, kemudian untuk yang hilir sekarang tinggal siaga tiga, tapi sudah tidak berdampak banjir,” terang Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi dan Cikeas (KP2C), Puarman.

Sepanjang musim penghujan di tahun 2021 ini, diakui baru kali ini TMA sungai tinggi hingga status siaga satu. Hujan intensitas sedang sempat terjadi di hulu Sungai Cikeas pada siang hari.

Dari pantauan KP2C, semua wilayah di aliran Sungai Cileungsi dan Kali Bekasi terdampak banjir dengan ketinggian bervariasi. Ketinggian air paling parah terjadi di Perumahan Villa Nusa Indah dan Villa Jatirasa, ketinggian air berkisar 60 sampai 100 cm. Sedangkan Pondok Gede Permai (PGP) tidak parah, hanya berkisar 30 sampai 40 cm.

Banjir yang menerjang permukiman warga di sepanjang DAS ini faktor terbesar adalah limpasan air sungai, ia meminta warga untuk tetap berhati-hati selama musim penghujan belum berakhir.

“Karena ini masih musim hujan, belum berakhir, pantau saja informasi dari KP2C tapi jangan panik,” tambahnya.

Hingga pukul 19:00 WIB malam kemarin, TMA P2C masih tercatat 380 cm. Di waktu yang sama, hujan disertai angin kembali mengguyur Kawasan Bekasi Timur, pantauan di hulu sungai Cileungsi dan Cikeas juga diguyur hujan dengan intensitas sedang.

Informasi yang dihimpun oleh Radar Bekasi di lini massa, pemadaman dilakukan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) di sejumlah titik banjir dengan alasan keselamatan. Untuk wilayah Bekasi, lokasi yang terpantau berada di wilayah Perumahan PML, SMAN 6 Bekasi, Jalan PML, serta beberapa wilayah di Kecamatan Bekasi Utara dan Babelan.

Manager PLN UP3 Bekasi, Ririn Rachmawardini menyebutkan pihaknya telah melakukan pemadaman sementara dengan alasan keamanan di wilayah terdampak banjir untuk wilayah Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, dan wilayah lain di Kecamatan Babelan.”Karena terendam, maka harus diamankan supaya tidak membahayakan. Pengamanan tegangan listrik pertama itu di jam 21:30 WIB (Minggu malam),” terangnya.

Total ada 16 gardu tidak dioperasikan sementara, hingga Senin sore lima diantaranya sudah kembali dioperasikan. Sebagian besar wilayah ini berada di sepanjang aliran Kali Bekasi.”Teluk Pucung satu gardu saja, jumlahnya cuma 100 pelanggan, jadi tidak terlalu berdampak,” tukasnya. (Sur)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin