Berita Bekasi Nomor Satu

Born To Bike, Bengkel Sepeda Para Komunitas, Pejabat hingga Publik Figur

PERBAIKI SEPEDA: Kuwat Waluyo saat memperbaiki sepeda di Born To Bike Mekar Sari Kota Bekasi, Senin (15/2). FOTO: EKO ISKANDAR
PERBAIKI SEPEDA: Kuwat Waluyo saat memperbaiki sepeda di Born To Bike Mekar Sari Kota Bekasi, Senin (15/2). FOTO: EKO ISKANDAR

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Bengkel sepeda Born To Bike Mekar Sari sudah cukup dikenal keberadaannya oleh sebagian goweser atau pegiat sepeda. Pelangganya tidak hanya berasal dari komunitas, tetapi juga pejabat hingga publik figur.

Bengkel sepeda ini terletak di Jalan Mekar Sari No 59 Kelurahan Bekasi Jaya Kecamatan Bekasi Timur Kota Bekasi. Menempati ruko berukuran sekitar 3 x 5 meter dengan cat dinding luar berwarna hijau dan dalam berwarna abu-abu, cukup mudah untuk ditemui. Apalagi pada bagian depan terdapat spanduk bertuliskan “Born To Bike”.

Kepada Radar Bekasi, salah satu pendiri Born To Bike, Akbar Wijaya menjelaskan, Born To Bike Mekar Sari mulai buka Agustus 2020. Selain diketahui semakin antusiasnya warga Bekasi yang bersepeda saat pandemi, alasan dibukanya bengkel ini atas banyaknya permintaan dari sejumlah komunitas sepeda di Bekasi.

“Banyak permintaan dari teman-teman komunitas di Bekasi supaya ada bengkel yang memang main di komunitas. Lalu kita cari-cari tempat, akhirnya alhamdulillah dapat di Mekar Sari dan buka Agustus 2020,” ungkap Akbar saat berbincang, Senin (15/2) lalu.

Bike spa detailing, service, repaint menjadi layanan yang ada di bengkel sepeda tersebut. Tak hanya khusus sepeda lipat, tetapi melayani jenis lainnya seperti sepeda commuter, fixie, minion, maupun minivelo. Estimasi waktu pengerjaan setiap layanan berbeda-beda. Untuk service, 1 sampai 2 hari tergantung dengan kerumitan dan antrian. Kemudian repaint selama 10 sampai 14 hari, dan bike spa detailing sekira 2 sampai 3 hari.

Selain itu, melayani jasa perakitan berbagai sepeda seperti fixed gear, minion, minivelo. Asyiknya, konsumen dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan tim Born To Bike mengenai model serta spesifikasi sepeda yang diinginkan sesuai biaya.

Sarjana Ekonomi Universitas Jayabaya itu menyebut, Born To Bike akan berusaha melayani dengan hati. “Jadi kita nggak sembarang terima orderan, kalau nggak sanggup buat ngerjain. Kita juga nggak bisa terima permintaan kalau masih ragu buat ngerjain,” tutur lelaki berusia 30 tahun tersebut.

BERPOSE: Ikmal Tobing berpose di sepedanya. FOTO: INSTAGRAM BORN TO BIKE

Oleh sebab itu, hingga kini bengkel sepeda ini masih belum menerima pelayanan untuk MTB. Born To Bike tidak hanya menjadi pilihan para pegiat sepeda dari berbagai komunitas. Tetapi juga pejabat seperti Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahtono serta publik figur seperti Ikmal Tobing dan Aryo Wahab. Selain layanan di bengkel, Born To Bike menyediakan layanan ke rumah bagi pegiat sepeda yang memiliki kesibukan padat.

BERPOSE: Aryo Wahab berpose di sepedanya. FOTO: INSTAGRAM BORN TO BIKE

Kenal di Bengkel, Bisa Buka Bengkel

Born To Bike Mekar Sari merupakan cabang kedua. Cabang pertama yang dibuka satu tahun sebelumnya atau pada Agustus 2019 berada di wilayah Duren Sawit Jakarta Timur. Akbar tak sendirian dapat membuka dua cabang bengkel sepeda. Ada empat kawan lainnya, yakni Nur Ahmad, Landy Praditia, Luthfi, dan Kuwat Waluyo. Semuanya memiliki hobi yang sama yakni bersepeda.

Pada awalnya, Akbar hanya membuka layanan service sepeda di rumahnya yang terletak di Taman Buaran II Duren Sawit Jakarta Timur. Kemampuannya memperbaiki sepeda didapat secara autodidak atas kegelisihannya melihat orangtuanya yang hobi bersepeda sering ke bengkel untuk memperbaiki kerusakan.

“Berawal dari kasihan orangtua main sepeda, sedikit-sedikit ke bengkel. Berarti gue harus bisa dan belajar. Awalnya benerin crank sepeda roadbike,” kata pecinta sepeda Federal tersebut.

Berjalan selama enam bulan buka bengkel di rumah, banyak pegiat sepeda dari berbagai komunitas berdatangan setiap harinya. Mereka yang datang tidak hanya mengendarai sepeda, tetapi motor dan mobil. Dengan kondisi yang selalu ramai, membuatnya merasa tidak enak dengan tetangga rumahnya. Hingga akhirnya dengan modal awal sebesar Rp30 juta, lelaki yang pernah bekerja di industri otomotif itu membuka Born To Bike cabang pertama di Duren Sawit bersama kawannya, Landy Praditia dan Kuwat Waluyo yang dikenalnya di bengkel sepeda.

“Jadi kenalnya di bengkel sepeda, kita bisa buka bengkel sepeda,” kata bapak satu orang anak tersebut.

Saat ini, personel Born To Bike berjumlah 7 orang termasuk Akbar. Rinciannya, 3 orang berada di bengkel Mekar Sari dan 4 orang lainnya di bengkel Duren Sawit. Masing-masing bertugas pada layanan bike spa detailing, service, repaint. Sementara, Akbar mengaku, saat ini dirinya lebih berada di belakang layar untuk lebih mengenalkan keberadaan Born To Bike  kepada masyarakat luas.

“Gue lebih di medsos, buka-buka jaringan,” tutupnya. (oke)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin