Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

6.270 Guru Sudah Divaksin

VAKSINASI MASSAL: Petugas medis menyuntikan vaksin Covid-19 kepada aparatur sipil negara di kampus Bina Nusantara Bekasi, Kamis (18/3). Sebanyak 6.270 guru dilakukan vaksinasi guna mencegah penyebaran Covid-19. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI
VAKSINASI MASSAL: Petugas medis menyuntikan vaksin Covid-19 kepada aparatur sipil negara di kampus Bina Nusantara Bekasi, Kamis (18/3). Sebanyak 6.270 guru dilakukan vaksinasi guna mencegah penyebaran Covid-19. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Vaksinasi kepada tenaga pendidik di Kota Bekasi terus dikebut. Hal ini untuk menunjang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada masa Adaptasi Tatanan Hidup Baru Satuan Pendidikan (ATHB-SP) yang sedang berlangsung.

Berdasarkan catatan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, jumlah tenaga pendidik di sekolah negeri maupun swasta sebanyak 13 ribu orang. Hasil vaksinasi yang berlangsung di sejumlah titik oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) sampai dengan saat ini sebanyak enam ribu tenaga pendidik telah divaksin.

“Untuk guru sampai dengan tanggal 22 kemarin posisinya sudah 6.270 orang, negri dan swasta,” terang Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bekasi, Dezi Syukrawati, Selasa (23/3).

Vaksinasi diberikan kepada guru sesuai dengan data yang disampaikan oleh Disdik Kota Bekasi. Vaksinasi untuk guru sampai dengan kemarin disebut masih berjalan, baik yang mengikuti vaksinasi secara massa maupun di Fasilitas Kesehatan (Faskes).

Pelaksanaan vaksinasi massal sudah dilakukan di lima tempat, dengan capaian rata-rata per hari 1.500 orang. Kecepatan vaksinasi disebut meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan sebelum dipilih opsi vaksinasi massal.

Dari total 64 ribu dosis vaksin yang diterima sampai dengan saat ini, pelaksanaan vaksinasi sudah menyentuh 27.900 sasaran. Selama pelaksanaan PTM, Dinkes memberikan evaluasi data peta zona risiko penyebaran Covid-19. Terkait dengan prioritas vaksinasi oleh guru, pertimbangan ini sangat bisa dilakukan seraya menunggu distribusi vaksin selanjutnya.

“Bisa (guru menjadi prioritas) masih berjalan, karena waktu saja. Memang (vaksinasi guru) belum kami massal kan lagi, tapi untuk di Puskesmas tetap jalan,” tambahnya.

Sementara itu, hasil evaluasi peta zona resiko di lebih dari 7 ribu lingkungan RT pekan ini, zona kuning turun menjadi 540 lingkungan RT. Dibandingkan pekan sebelumnya, zona hijau bertambah 200 lingkungan RT dari jumlah 647 RT. “Jadi 8 persen (wilayah RT zona kuning), yang hijau ada 92 persen,” ungkap Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi.

Setelah melakukan evaluasi dalam dua pekan terakhir, ia memprediksi pekan depan zona kuning di wilayahnya tersisa hanya lima persen. Diantara lima wilayah kecamatan yang menjadi fokus penanganan dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro, satu wilayah kecamatan bergeser.

Kecamatan dengan catatan kasus tinggi saat ini adalah Bekasi Utara, Bekasi Barat, Bekasi Selatan, Bekasi Timur, dan Pondok Gede menggantikan Kecamatan Jatisampurna.”Kalau kuning itu kan hanya satu sampai lima kasus dalam 1 RT, misalnya di (Kelurahan) Kayuringin ada dua atau tiga RT tapi diujung sana (jauh dari area sekolah), aman dong sekolah berarti, cara melihatnya begitu,” tukasnya. (sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin