Berita Bekasi Nomor Satu

Lubang Semburan Gas dan Api Dicor Semen

DITUTUP PERMANEN: Seorang warga melihat galian sumur air yang menyemburkan gas dan api, di Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Rabu (24/3). Saat ini, galian tersebut sudah dicor dan ditutup secara permanen oleh warga. ARIESANT/RADAR BEKASI
DITUTUP PERMANEN: Seorang warga melihat galian sumur air yang menyemburkan gas dan api, di Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Rabu (24/3). Saat ini, galian tersebut sudah dicor dan ditutup secara permanen oleh warga. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Galian sumur air yang mengeluarkan gas disertai api yang terjadi di Kampung Pal Jaya, RT 02/33, Desa Segara Jaya, Kecamatan Tarumajaya, Senin (22/3) lalu, masih terus mengeluarkan suara-suara aneh seperti ada gas bocor dari dalam tanah.

Padahal, lubang tersebut sudah ditutup secara permanen atau dicor menggunakan semen. Tokoh Masyarakat Kampung Pal Jaya, Desa Segara Jaya, Sulaeman, mengharapkan kepada pemerintah desa, kecamatan, polisi, dan TNI, meminta kepada warga setempat, agar lubang yang mengeluarkan gas dan api itu diurug. Kemudian, warga memotong pipa sejajar dengan tanah. Namun setelah diurug, masih saja mengeluarkan suara-suara.

“Walupun sudah ditutup secara permanen (cor), tapi masih saja ada bunyi, seperti ada yang masak air dan gas bocor,” tutur Sulaeman kepada Radar Bekasi, Rabu (24/3).

Oleh karena itu, seluruh warga yang berada di sekitar lokasi, meminta agar ada tindaklanjut dari pihak yang bersangkutan. Mengingat, sampai saat ini lubang dari pengeboran itu masih mengeluarkan suara-suara aneh.

“Harapan kami, bisa ada tindaklanjut, karena memang sudah diurug, tapi masih juga mengeluarkan suara,” bebernya.

Sulaeman mengaku, di kampung tersebut memang lagi kesulitan air bersih. Sebab, air dari PDAM tidak bisa menjangkau wilayah ini. Makanya, warga disini banyak yang mengebor, agar bisa mendapatkan air bersih dari dalam tanah.

“Di sini memang kampungnya terisolir dari PDAM. Sebab, instalasi air PDAM belum masuk untuk melayani air bersih buat warga, sehingga mengandalkan air tanah dengan cara ngebor,” terangnya.

Ia menceritakan, kejadian ini berawal saat warga ada yang melakukan pengeboran secara manual. Lalu di kedalaman 20 meter, dari dalam tanah keluar gas dan api. Padahal, di kampung itu sudah dilakukan pengeboran di empat titik, dengan kedalaman 100 meter, dan yang keluar air bersih.

“Di tempat ini sudah ada yang melakukan pengeboran untuk mendapatkan air bersih sebanyak empat titik, dengan kedalaman 100 meter, dan itu keluar air bersih,” ucap Sulaeman.

Sementara itu, Babinsa Desa Segara Jaya, Peltu Ajasmad menyampaikan, pihaknya sudah melakukan penutupan lubang yang keluar gas dan api itu secara permanen menggunakan coran. Tujuan-nya, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kami sudah menutup lubang tersebut untuk sementara waktu dengan semen dan pasir. Di mana, kedalaman lubang mencapai satu meter,” katanya.

Dirinya mengaku, warga merasa khawatir kejadian itu bisa memicu terjadinya kebocoran di titik lain, sehingga lokasi itu dipasangi garis pembatas.

“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Tarumajaya, agar diteruskan kepada yang berkepentingan, sehingga bisa melakukan peninjauan ke lokasi,” tandasnya.

Sayangnya, Camat Tarumajaya, Dede, enggan menerima sambungan telepon saat Radar Bekasi mencoba meminta tanggapan perihal semburan gas disertai api, yang terjadi di wilayahnya ini. Padahal, nomor telepon-nya aktif. (pra)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin