Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Rebutan Suara, Pendukung Cakades Bentrok

Illustrasi : Jelang Pemilihan, Empat Cakades Positif Covid-19

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Masa antara pendukung Calon Kepala Desa (Cakades) Kertamukti terlibat bentrok sebelum pemilihan calon kepala desa berlangsung, Sabtu (3/4) malam. Akibatnya, sejumlah masa mengalami luka-luka.

Data yang dihimpun Radar Bekasi, keributan yang terjadi di Kampung Utan Salak, Desa Kertamukti, Cibitung tersbeut karena rebutan suara pendukung. Tiga calon di desa Kertamukti yakni, Sintir Sutisna, Sunarjo, dan Chrisna Soewandito.”Ya benar, ada keributan antar pendukung. Infonya sih mau kasih uang ‘cendol’,”kata salah seorang warga Desa Kertamukti.

Kombes Pol Hendra Gunawan mengaku, keributan tersebut hanya salah paham, dan sekarang sudah diselesaikan. Kata Hendra, dalam keributan tersebut tidak ada warga yang diamankan oleh pihaknya. Pasalnya, masa antar pendukung Cakades itu sudah bersepakat untuk tidak mengulanginya.

“Insya Allah tidak ada lagi kericuhan. Belum ada yang kita diamankan, karena sudah diselesaikan, dan mereka sepakat tidak mengulanginya,” katanya.

Akibat keributan tersebut, pada Minggu (4/4) kemarin, unsur Forkompinda Kabupaten Bekasi yang dipimpin langsung oleh Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Hendra Gunawan, melakukan patroli skala besar di wilayah Desa Kertamukti. Dengan menggunakan sepeda motor, patroli ini menyisir ke lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Kedatangan para petugas yang melakukan patroli sempat membuat warga yang berada di TPS panik. Patroli ini dilakukan sebelum perhitungan suara dimulai, para petugas kepolisian maupun TNI meminta warga yang masih bertahan di TPS untuk membubarkan diri, dan pulang ke rumah masing-masing.

Tidak hanya itu, sejumlah warga yang sedang berkumpul dan mencurigakan langsung dilakukan penggeledahan. Alhasil, beberapa orang terpaksa dibawa untuk dimintai keterangan lebih lanjut, karena dinilai akan berpotensi menggangu kamtibmas. Untuk diketahui, di Desa Kertamukti ada 27 TPS, dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) 9.749 jiwa.

Hendra menyampaikan, dari hasil patroli itu, memang ada sebagian orang yang harus dibawa untuk dimintai keterangan, karena memang orang itu warga dari desa lain. “Tadi saya cek identitasnya, ternyata ada beberapa orang yang domisilinya dari desa lain. Makanya, sebagia kita ambil keterangan, apakah ada niat buruk apa tidak. Tapi yang jelas orang-orang ini berpotensi terjadi gangguan kamtibmas,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bekasi, Ani Rukmini menegaskan, insiden keributan yang dilakukan oleh masa pendukung Cakades sangat disayangkan. Sebab, proses pelaksanaan Pilkades yang sebelumnya dilakukan berlangsung aman. Padahal, jumlah desanya lebih banyak.

Dirinya menilai, faktor yang menyebabkan keributan ini diantaranya, kurangnya sosialisasi, dan untuk penegakan aturannya bagaimana. Namun demikian, kata Ani, yang paling utama yakni, para kandidat dan pendukung yang tidak bisa menahan diri.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bekasi Ida Farida beranggapan, insiden itu hanya gesekan antar pendukung cakades saja. Dan sudah bisa diatasi. “Gesek-gesekan antar pendukung tapi alhamdulilah semua bisa teratasi,” ucapnya.

Dirinya menjelaskan, dalam pelaksanaan Pilkades serentak yang di ikuti oleh sembilan desa dari tujuh kecamatan ini dilakukan dengan mengikuti Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat. Dimana, setiap satu TPS tidak boleh lebih dari 500 DPT. Dan perhitungan harus selesai dalam satu hari.

“Semua harus selesai dalam satu hari. Proses pemilihan ini dilakukan dengan Protokol Kesehatan yang ketat, satu TPS hanya diperbolehkan 500 DPT,” tuturnya.

Untuk diketahui, Pilkades Serentak 2021 pada 4 April 2021 yakni, Desa Babelan Kota dan Huripjaya Kecamatan Babelan serta Desa Sukaragam dan Sukasari Kecamatan Serang Baru. Kemudian Desa Kertamukti Kecamatan Cibitung, Desa Tanjungbaru Kecamatan Cikarang Timur, Desa Karangmekar Kecamatan Kedung Waringin, Desa Setiajaya Kecamatan Cabang Bungin, Desa Pasir Ranji Kecamatan Cikarang Pusat.

Jumlah TPS keseluruhan dan DPT : 254 TPS, Total DPT 114,583. Kemudian, jumlah personil yang diterjunkan untuk mengamankan Pemilihan Kepala Desa di Sembilan Desa, 2.330 TNI dan Polri.

Untuk anggaran, bantuan Keuangan Panitia Pilkades Rp 6,946, 920. Lalu, bantuan Pengamanan Polres Rp 1.718.200.000. Dan hibah Pengamanan Kodim Rp 1.423.200.000. Total keseluruhan Rp 10.088.320.000. (pra)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin