Berita Bekasi Nomor Satu

Kejar Target, Pembangunan Kereta Cepat Dikebut

PROSES PEMBANGUNAN: Sejumlah alat berat dikerahkan untuk proyek pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung, di Casting Yard 1, Km29, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Selasa (18/5) malam. ARIESANT/RADAR BEKASI
PROSES PEMBANGUNAN: Sejumlah alat berat dikerahkan untuk proyek pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung, di Casting Yard 1, Km29, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Selasa (18/5) malam. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Program Strategis Nasional (PSN) Kereta Cepat Jakarta-Bandung KCJB), ditargetkan sudah selesai (rampung) pada akhir tahun 2022 mendatang. Saat ini progres pembangunannya sudah mencapai 73 persen.

Presiden Joko Widodo (Jikowi) mengungkapkan, dirinya sudah mendapat laporan terkait pembangunan kereta cepat sudah mencapai 73 persen. Hal itu ia sampaikan, usai meninjau pembangunan terowongan bawah tanah kereta cepat, di Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Selasa (18/5/2021).

“Kami targetkan, awal tahun 2022 kereta cepat Jakarta-Bandung, sudah bisa diujicobakan. Dan tentu saja, setelah uji coba langsung masuk ke operasional,” kata Jokowi.

Kunjungan Jokowi berawal di lokasi pembuatan box girder di Cikarang Utara. Di lahan seluas 165.500 meter persegi ini, dibuat baja penunjang rel layang yang kemudian didistribusikan ke area Jakarta hingga Karawang selama proses pembangunan.

Di lokasi tersebut, Jokowi melakukan inspeksi dan memperoleh laporan perkembangan pembangunan. Jokowi juga menerima kabar perkembangan pembangunan yang berlangsung di sejumlah titik, yakni Stasiun Halim, tunnel #6, dan track laying base melalui konferensi video.

Dari titik peninjauan pertama, Jokowi dan rombongan terbatas bergerak menuju lokasi peninjauan selanjutnya yang berada di tunnel #1 KCJB. Lokasi ini merupakan terowong yang dibangun tepat di bawah Tol Jakarta-Cikampek, dengan panjang mencapai 1.885 meter .

Jokowi berharap agar KCJB ini dapat terintegrasi dengan moda transportasi lain, seperti Lintas Rel Terpadu (LRT) dan Moda Raya Terpadu (MRT) di Jakarta. Konektivitas antarmoda transportasi tersebut, akan memudahkan para pengguna layanan transportasi dari satu tempat ke tempat lain-nya, sehingga akan menciptakan daya saing dan efektivitas bagi Indonesia.

“Saya berharap, dari pembangunan kereta cepat ini juga ada transfer teknologi, di mana SDM-SDM kita mampu menangkap dan mengambil ilmu atas pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung,” terang Jokowi.

Sementara Menteri Keuangan, Sri Mulyani menambahkan, kereta cepat Jakarta-Bandung tidak sekadar proyek infrastruktur, namun juga jadi ajang transfer ilmu untuk SDM dalam negeri.

Dia ingin keterlibatan anak bangsa di proyek tersebut, tidak sebatas bekerja, namun bisa sambil menguasai ilmu dan teknologi.

“Tim manajemen Indonesia akan melakukan alih teknologi dan manajemen proyek, termasuk operasi kereta cepat ini,” ucap Sri.

Dia juga berharap, agar seluruh tim manajemen KCIC memiliki profesionalisme, integritas dan kompetensi untuk dapat membangun proyek infrastruktur KCJB secara efisien, aman, tepat waktu, tepat kualitas dan tepat biaya.

Seperti diketahui, rangkaian KCJB akan bermula dari Stasiun Halim, Jakarta, yang akan berperan sebagai stasiun keberangkatan sekaligus kedatangan dan berakhir di Stasiun Tegalluar, Bandung, dengan panjang rute keseluruhan mencapai 142,3 kilometer. Keseluruhan rute KCJB diperkirakan dapat ditempuh hanya dalam waktu 46 menit.

Sementara itu, nilai proyek ini mencapai Rp 6 miliar dollar AS atau Rp 84 triliun. Saat ini, dari tiga terowongan yang akan dibangun sepanjang 16.672 meter, baru delapan yang rampung.

“Jadi, per minggu ini sudah delapan terowongan yang tembus, dan targetnya di akhir tahun, semua terowongan selesai. Sehingga target menuju masa operasi di akhir tahun 2022,” beber Direktur Manajemen Proyek Kereta Cepat, Allan Tandiono. (and)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin