Berita Bekasi Nomor Satu

Lewat Buku Pejuang Bekasi di Era Perang Revolusi, Warga Bekasi Bisa Melek Sejarah

BERI PENJELASAN: Endra Kusnawan (dua kiri) memberikan penjelasan mengenai proses pembuatan karya saat peluncuran buku berjudul “Pejuang Bekasi di Era Perang Revolusi” di Gedung Juang Tambun, Rabu (2/6). ARIESANT/RADAR BEKASI
BERI PENJELASAN: Endra Kusnawan (dua kiri) memberikan penjelasan mengenai proses pembuatan karya saat peluncuran buku berjudul “Pejuang Bekasi di Era Perang Revolusi” di Gedung Juang Tambun, Rabu (2/6). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Informasi mengenai sejarah di Bekasi yang dapat dijadikan sebagai rujukan selama ini masih cukup kurang. Endra Kusnawan, mencoba mengatasi problematika itu melalui hasil karyanya berjudul “Pejuang Bekasi di Era Perang Revolusi”. Simak laporannya.

LAPORAN:
KARSIM PRATAMA
TAMBUN SELATAN

Pria asal Babelan Endra Kusnawan menerbitkan buku berjudul “Pejuang Bekasi di Era Perang Revolusi”. Buku tersebut mengulas tentang enam orang pejuang di Bekasi, seperti Mardzuki dari Cibarusah, Mualim dari Warung Bongkok, Arnaen dari Warung Bongkok, Nausan dari Gabus, Djole dari Kota Bekasi, dan Husein Kamaly dari Kranji.

Peluncuran buku dilakukan di Gedung Juang Tambun Kabupaten Bekasi secara sederhana, Rabu (2/6). Nampak dihadiri oleh pihak keluarga dari masing-masing pejuang yang namanya ditulis dalam buku tersebut.

Dalam kesempatan itu, bapak dari empat anak ini menceritakan alasannya memilih enam tokoh pejuang tersebut. Menurutnya, kriteria pertama yang digunakan yakni daftar yang dibuat oleh Husein Kamaly dalam bukunya tahun 1970. Dalam bukti itu, beliau membuat daftar pejuang-pejuang di Bekasi.

Kemudian, alasan kedua ialah dokumen yang dibuat oleh Belanda pada 26 Januari tahun 1946. Apabila diartikan dokumen tersebut mengenai Daftar Pencarian Orang (DPO).

Berdasarkan daftar DPO itu, Belanda memuat beberapa tokoh di masing-masing daerah di Bekasi. Sehingga, alasan memilih enam pejuang itu karena dua kriteria.

“Jadi ada dua dasar, ketika saya mengkonfirmasi tokoh-tokoh ini, saya cek dahulu di dua dokumen ini ada apa tidak. Mereka merupakan tokoh-tokoh yang ikut dalam mempertahankan kemerdekaan di Bekasi,” ujarnya usai peluncuran buku tersebut.

Ia tertarik membuat tulisan itu karena minimnya referensi dari tokoh-tokoh pejuang yang ada di Bekasi. Padahal, Bekasi merupakan Kota Patriot, Kota Pejuang.

Namun untuk mencari referensi para pejuang itu sangat-sangat susah. Hal itu dirasakan dirinya saat melakukan penelitian untuk menulis buku yang sekarang diluncurkan.

“Alasan saya, karena minimnya referensi dari tokoh-tokoh pejuang di Bekasi. Untuk saat ini kita muat enam orang dahulu, karena Bekasi Kota Patriot, masih ada ribuan pejuang lainnya yang harus dibuat profilnya,” ucapnya.

Pria yang akrab disapa Endra ini menuturkan, mereka ini merupakan pejuang di Bekasi di era perang revolusi. Selama ini, orang Bekasi hanya bisa menyebut satu dua orang pejuang saja. Dengan buku ini, dirinya berharap masyarakat Bekasi bisa melek sejarah.

“Dengan adanya buku ini orang Bekasi (bisa,Red) melek bahwa orang Bekasi yang berjuang itu banyak. Enggak hanya satu dua orang,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu keluarga pejuang bernama Arnaen, Eko Jatmiko menuturkan, sangat bersyukur dan mengapresiasi penulis buku Pejuang Bekasi di Era Perang Revolusi, yang sudah menghabiskan waktunya untuk menggali sejarah para pejuang di Bekasi, yang diketahui literasinya sangat minim.

“Literasi para pejuang di Kabupaten Bekasi sangat minim. Makanya saya bersyukur dan mengapresiasi dengan munculnya buku ini,” ungkapnya.

Terkait keluarganya sendiri, Arnaen, Eko menceritakan, banyak meninggalkan jejak-jejak sejarah di Bekasi, salah satunya tugu bambu runcing di Warung Bongkok Cikarang Barat. Sampai akhirnya, beliau saat meninggal di makamkan di taman makam pahlawan. Menurutnya, itu bukan atas permintaan keluarganya.

“Beliau ini meninggalkan jejak-jejak seperti bambu runcing, dari situ sudah bisa digambarkan. Membuat simbol tugu bambu itu untuk apa, jelas ada maknanya dari tugu itu. Beliau di makamkan di taman makam pahlawan,” ucapnya. (*)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin