RADARBEKASI.ID, JAKARTA-Pemerintah melalui Program Vaksinasi Nasional menuju percepatan Indonesia Pulih dari Covid-19 menempatkan lansia sebagai salah satu prioritas menerima vaksin. Tetapi, tak semua dari kalangan tersebut bisa divaksin, misalnya kelompok lansia renta atau rapuh.
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan geriatri dari Rumah Sakit Hasan Sadikin, Lazuardhi Dwipa, dalam sebuah webinar kesehatan, dikutip Minggu (6/6) dari Antara, mengatakan, keputusan ini terkait aspek keamanan.
Berdasarkan laporan kasus di Norwegia sekitar pertengahan Januari, disebutkan bahwa 33 orang berusia 75 tahun ke atas meninggal setelah menerima vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNtech. Kondisi renta atau frailty sendiri sudah menjadi masalah kesehatan yang bisa menganggu kualitas hidup para lansia, apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini.
Lansia yang renta cenderung bergantung pada orang lain. Ini secara tidak langsung juga meningkatkan kerentanan mereka pada suatu penyakit sehingga berujung kualitas hidup yang buruk.
Berbeda dari vaksin lain, semisal pneumonia yang sudah lebih awal dan banyak diteliti, vaksin Covid-19 dikeluarkan dalam kondisi gawat darurat. Penelitian pun dilakukan dalam skala kecil, walau sudah memenuhi kriteria validitas penelitian sehingga sah.
“Tetapi, yang diteliti lansia sehat. Belum ada penelitian khusus lansia dengan multikomorbid apalagi renta. Ada laporan di Norwegia kematian pasien lansia setelah divaksin. Memang jumlahnya tidak signifikan, tetapi karena ini vaksin baru maka menjadi perhatian. Setelah diselidiki pemerintah Norwegia, yang meninggal adalah lansia renta,” kata dia.
Belakangan setelah dipelajari, ternyata tidak ada hubungan langsung antara vaksin Covid-19 dengan kerentaan. Walau begitu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyarankan setiap negara memperhatikan kondisi populasi renta karena vaksin bisa menimbulkan efek samping atau KIPI.
Selain masalah keamanan, efektivitas vaksin yang menurun pada lansia renta juga menjadi pertimbangan. Oleh karena itu, merujuk aspek manfaat yang menurun dan keamanannya yang belum diketahui pasti, maka PERGEMI pun menyarankan penundaan vaksinasi COVID-19 pada lansia renta.
“Pada pasien renta, KIPI ringan seperti demam, stres ringan bisa jatuh pada berat. Prinsip kehati-hatian, makanya kami sarankan ditunda dulu. Kecuali nanti banyak penelitian yang menunjukkan ini aman,” ujar Lazuardhi. (jpc)