Berita Bekasi Nomor Satu

Pembatasan Waktu PTM Dinilai Tetap Efektif

ILUSTRASI: Sejumlah siswa mengikuti Penilaian Akhir Sekolah (PAS) secara tatap muka di SDN 03 Kota Baru Kecamatan Bekasi Barat. Sejumlah guru menilai pembatasan waktu pelaksanaan PTM maksimal dua hari dalam seminggu dengan dua jam setiap pertemuan serta satu kelas diisi 25 persen dari total siswa, dapat berjalan efektif. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI
ILUSTRASI: Sejumlah siswa mengikuti Penilaian Akhir Sekolah (PAS) secara tatap muka di SDN 03 Kota Baru Kecamatan Bekasi Barat. Sejumlah guru menilai pembatasan waktu pelaksanaan PTM maksimal dua hari dalam seminggu dengan dua jam setiap pertemuan serta satu kelas diisi 25 persen dari total siswa, dapat berjalan efektif. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah guru menilai pembatasan waktu pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) maksimal dua hari dalam seminggu dengan dua jam setiap pertemuan serta satu kelas diisi 25 persen dari total siswa, tetap dapat berjalan efektif. Asalkan, guru harus mesti manfaatkan waktu dengan baik.

Pembatasan waktu belajar saat tahun ajaran baru mulai Juli 2021 itu atas permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi), demi kesehatan dan keselamatan warga satuan pendidikan pada masa pandemi Covid-19.

Guru SMPN 25 Kota Bekasi Tyas mengatakan, bahwa dirinya setuju dengan pembatasan waktu belajar seperti permintaan yang disampaikan oleh presiden Jokowi.

“Saya menyetujui pendapat beliau, memang perlu adanya pembatasan. Hal ini tentu sejalan dengan beberapa pertimbangan yang sudah dilakukan (sekolah,Red),” ujarnya kepada Radar Bekasi, Selasa (8/6).

Pertimbangannya antara lain, adanya perubahan penyederhanaan kurikulum pada masa pandemi. Kemudian mengenai kesiapan sarana di sekolah, berbagai aplikasi pembelajaran secara daring yang terus dikembangkan, serta psikologis peserta didik. Oleh karena itu, pembatasan waktu belajar maksimal 2 hari dalam seminggu dengan 2 jam setiap pertemuan diyakini dapat berjalan dengan efektif.

Hal senada disampaikan guru SDN Kota Baru IX Rachmawati. Ia mengungkapkan penerapan PTM selama 2 hari seminggu dengan waktu 2 jam setiap bulan dapat berjalan dengan efektif.

“Saya rasa lumayan efektif, asal guru pandai memanfaatkan waktu. Jadi 2 hari itu bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi,” tuturnya.

Menurutnya, dalam waktu 2 hari itu minimal ada penguatan materi di setiap minggunya. Sebab, jika memaksakan untuk dilakukan PTM setiap hari, masih banyak orang tua yang belum mengizinkan anaknya.

“Yang terpenting ada penguatan materi setiap minggunya,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, hasil penelitian secara singkat yang dilakukan oleh pihak sekolah, PTM selama 2 hari dapat membantu siswa untuk memahami materi pembelajaran yang dibahas bersama.

“Karena hasil analisis di sekolah kami, 1 minggu 2 kali pertemuan lumayan membantu siswa untuk memahami materi. Jadi tergantung guru bisa memanfaatkan waktu yang ada atau tidak,” ungkapnya.

Wakil Kepala SMPN 3 Kota Bekasi Bidang Kesiswaan Harsana mengatakan, semua dapat berjalan efektif jika guru dan siswa dapat memaksimalkan waktu belajar di dalam kelas dengan baik.

 “Bisa berjalan efektif, tetapi pada intinya waktunya kurang banyak apalagi kalau untuk mencapai maksimal. Sepertinya belum bisa,” ujar Harsana. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin