Berita Bekasi Nomor Satu

PMI Kehabisan Stok Darah Plasma Konvalesen

KANTOR PMI: Seorang warga sedang melintas di depan kantor PMI Kabupaten Bekasi, Selasa (15/6). IST/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ratusan pasien Covid-19 yang membutuhkan donor darah plasma konvalesen harus sabar menunggu antrian. Pasalnya, stok darah plasma konvalesen yang ada di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bekasi sudah habis, paska terjadinya peningkatan kasus Covid-19 setelah libur Lebaran.

Kekosongan ini sudah terjadi selama satu pekan terakhir, setelah permintaan dari rumah sakit meningkat. Sedangkan, pendonor darah plasma konvalesen di Kabupaten Bekasi sangat sedikit. Diharapkan, masyarakat yang sudah dinyatakan sembuh sebagai penyitas Covid-19, bersedia menjadi pendonor plasma konvalesen.

Ketua PMI Kabupaten Bekasi Ahmad Kosasih mengatakan, permintaan darah plasma konvalesen dari pihak rumah sakit saat ini terjadi lonjakan. Dalam satu hari, permintaan di atas 50 orang, sementara sebelum Lebaran hanya 15 sampai 16 permintaan.

“PMI Kabupaten Bekasi tidak punya stok darah plasma konvalesen. Sehingga, kami belum bisa memenuhi kebutuhan itu karena penyitas Covid-19 atau pendonornya langka. Mungkin masyarakat belum tergerak untuk membantu sesama,” ujar Ahmad kepada Radar Bekasi, Selasa (15/6).

Ia berharap, bagi masyarakat yang sudah dinyatakan sembuh sebagai penyintas Covid-19 bersedia menjadi pendonor darah plasma konvalesen agar bisa membantu pasien yang sekarang sedang berjuang untuk sembuh. Pasalnya, sudah ada ratusan pasien yang menunggu donor.

“Antrian paska lebaran kurang lebih hampir 163 pasien. Saya meminta masyarakat yang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 bersedia untuk menjadi pendonor,” beber Ahmad.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Mohamad Nuh menilai, persoalan ini karena kurangnya sosialisasi dari PMI kepada masyarakat. Oleh karena itu, Nuh menyarankan agar PMI lebih meningkatkan lagi sosialisasi kepada masyarakat mengenai donor darah plasma konvalesen.

“Sosialisasi dari PMI harus tingkatkan,” ucap politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Selain itu, tambah Nuh, PMI harus melibatkan tokoh-tokoh masyarakat seperti, guru pesantren. Pasalnya, ketika mendonorkan darah plasma, hendaknya dipublis karena terus terang bagian pesantren ada yang meragukan ini halal atau tidak.

Maka dari itu, PMI harus melibatkan para ustaz untuk melakukan donor plasma, mulai sekarang PMI menggandeng At-Taqwa dan lainnya, kemudian langsung donor di sana. Menurutnya, itu akan lebih efektif. (pra)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin