Berita Bekasi Nomor Satu

Kutukan Jerman ke Portugal Awet

Momen Kai Havertz mencetak gol ke gawang Portugal. Jerman menang 4-2 atas Portugal, Sabtu (19/6) malam WIB (Uefa.com)
Momen Kai Havertz mencetak gol ke gawang Portugal. Jerman menang 4-2 atas Portugal, Sabtu (19/6) malam WIB (Uefa.com)

RADARBEKASI.ID, ALLIANZ ARENA-Misi Portugal menghapus kutukan dari Jerman gagal total. Justru kutukan tersebut masih awet setelah tim asuhan Fernando Santos kalah 2-4 dari Jerman, Sabtu (19/6) malam WIB, di fase Grup F Euro 2020.

Lebih menyakitkan lagi, 2 dari 4 gol Jerman yang bersarang ke gawang Portugal merupakan gol bunuh diri. Pertama dari bek tengah Ruben Dias, kemudian kedua dari bek kiri Raphael Guerreiro.

Portugal seolah mati kutu setiap bertemu Jerman di turnamen resmi. Kemenangan terakhir Portugal atas Jerman di turnamen resmi terjadi di Euro 2000. Kala itu, di fase grup, Portugal menggunduli Jerman dengan skor 3-0 lewat hat-trick Sergio Conceicao.

Setelah itu, sejak 2006, Portugal selalu kalah dari Jerman ketika bersua di ajang resmi. Pada 2006, Portugal kalah 1-3 dari Jerman dalam perebutan peringkat ketiga Piala Dunia 2006. Kemudian, pada 2008, Portugal disingkirkan Jerman dengan skor 2-3 di babak perempat final Euro 2008.

Selanjutnya di Euro 2012, Portugal kalah 0-1 dari Jerman di fase Grup B. Kemudian, pada Piala Dunia 2014 yang berlangsung di Brasil, Portugal kembali mati kutu di tangan Jerman. Di fase grup G, Portugal menyerah 0-4 dari Jerman.

Kini, di fase Grup F Euro 2020, Portugal kembali menelan kekalahan dari Jerman. Kali ini dengan skor 2-4.

Sebenarnya Portugal mampu menghimpun asa untuk menghapus kutukan setelah mencetak gol lebih dahulu pada menit 15 lewat Cristiano Ronaldo usai menerima umpan dari Diogo Jota. Gol tersebut tercipta lewat skema serangan balik yang sempurna. Bernardo Silva memberikan umpan lambung ke Jota, kemudian Jota menyodorkan bola ke Ronaldo dan menceploskan bola ke gawang Jerman.

Jerman sendiri sempat mencetak gol pada menit ke-5 lewat Robin Gosens. Namun, gol tersebut dianulir oleh wasit Anthony Taylor usai memeriksa lewat VAR. Sebelum Gosens mencetak gol, Serge Gnabry telah lebih dahulu dalam posisi offside.

Jerman baru bisa menyamakan kedudukan pada menit 35 setelah Ruben Dias melakukan gol bunuh diri. Joshua Kimmich mengumpan ke Robin Gosens yang kemudian melepaskan tendangan voli dan berusaha disambut Kai Havertz. Namun, bek tengah Portugal, Ruben Dias, yang mengawal Havertz justru menyentuh bola sehingga masuk ke gawang sendiri.

Tak butuh waktu lama bagi Jerman untuk berbalik unggul. Lagi-lagi lewat gol bunuh diri pemain Portugal dan kali ini Raphael Guerreiro pada menit 39. Thomas Mueller mengirimkan bola kepada Joshua Kimmich. Kemudian, Kimmich melepaskan umpan tarik, tapi malah dipotong Guerreiro dan bola masuk ke gawang sendiri. Sempat dicek lewat VAR, namun Var memutuskan gol tersebut sah. Jerman berbalik unggul 2-1 dan bertahan hingga turun minum.

Der Panzer – julukan Timnas Jerman, belum puas dengan keunggulan 2-1. Pada menit ke-51, Kai Harvetz membawa Jerman menjauh dengan mencetak gol sekaligus menambah keunggulan menjadi 3-1. Pemain Chelsea tersebut mencetak gol setelah menerima sodoran umpan silang matang dari Gosens.

Kemudian, pada menit ke-60, giliran Gosens yang menjebol gawang Rui Patricio lewat sundulan terukur. Pemain Atalanta tersebut memanfaatkan umpan silang terukur dari Joshua Kimmich. Jerman unggul 4-1.

Tertinggal 1-4, Portugal tetap berusaha memperkecil kedudukan. Usaha mereka membuahkan hasil pada menit 67 setelah Diogo Jota menjebol gawang Manuel Neuer usai memanfaatkan tendangan lambung dari Cristiano Ronaldo. Skor menjadi 2-

Portugal terus mencoba mendapatkan gol. Mereka nyaris memperkecil skor menjadi 3-4 setelah Renato Sanches melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti. Hanya saja, bola masih membentur tiang gawang dan memantul kembali ke lapangan.

Hingga pertandingan berakhir, skor 4-2 untuk keunggulan Jerman tak berubah. Portugal gagal mematahkan kutukan setiap bertemu Jerman sejak 2006. Sementara, dengan kemenangan tersebut Jerman membuka asa untuk melaju ke 16 besar.

Kemenangan itu juga sangat spesial bagi pelatih Joachim Loew. Maklum saja, termasuk sewaktu menjadi asisten pelatih Juergen Klinsmann dari 2004-2006, Loew sudah 5 kali menghadapi Portugal dalam turnamen besar dan semuanya diakhiri dengan kemenangan. (jpc)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin