Berita Bekasi Nomor Satu

Miris, Pasien Covid-19 Meninggal Sebelum Sampai Rumah Sakit

Petugas medis Malaysia membawa jenazah pasien Covid-19 untuk dimakamkan (AFP)
Petugas medis Malaysia membawa jenazah pasien Covid-19 untuk dimakamkan (AFP)

RADARBEKASI.ID, MALAYSIA-Malaysia melaporkan situasi yang semakin mengerikan yang terjadi pada pasien Covid-19. Rata-rata pasien meninggal dalam perjalan sebelum tiba di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Para ahli mengatakan hal ini mungkin karena varian virus Korona yang lebih baru dan lebih ganas, seperti varian Delta yang pertama kali diidentifikasi di India. Kondisi pasien mungkin memburuk lebih cepat karena varian baru.

Ketua Gugus Tugas Analisis dan Strategi Epidemiologi Covid-19 pemerintah Malaysia Profesor Awang Bulgiba Awang Mahmud, kepada The Straits Times mengatakan data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa 370 korban diklasifikasikan meninggal saat dibawa ke rumah sakit pada 14 Juni. Lebih dari setengah dari jumlah itu atau 195 kasus terdaftar dalam empat minggu antara 14 Mei dan 14 Juni. Hanya 136 kasus yang dilaporkan seperti itu sepanjang tahun lalu.

Jumlah kematian Covid-19 secara keseluruhan juga melonjak, dari hanya 471 tahun lalu menjadi lebih dari 4 ribu saat ini. Karena pasien tersebut tidak dirawat di rumah sakit, kondisi mereka mungkin memburuk dengan cepat.

“Kami tidak memiliki laporan post-mortem tentang mereka, sehingga sulit untuk mengetahui penyebab kematian mereka dan surveilans genomik atau epidemiologis Malaysia rendah, sehingga kami tidak memiliki gambaran yang jelas tentang virulensi varian saat ini,” kata Prof Awang.

“Orang yang terinfeksi mungkin mengabaikan gejalanya hanya sebagai flu biasa atau batuk ringan, tanpa berpikir bahwa mereka telah terinfeksi Covid-19,” katanya.

Sehingga pasien tidak dites. Dan ketika mereka memburuk dengan cepat, mereka meninggal di jalan saat dibawa. Selain itu, untuk beberapa daerah terpencil seperti pedalaman Sabah dan Sarawak, fasilitas medis mungkin jauh dan tidak mudah diakses.

Varian Delta mungkin memiliki tanda dan gejala infeksi yang berbeda. Dan pasien mungkin tidak mengenali atau tak sadar itu adalah infeksi Covid-19. Meskipun mereka yang terinfeksi mungkin tidak merasa sakit, mereka dapat menular dan membahayakan orang lain. Peluncuran vaksinasi perlu dipercepat untuk melindungi lebih banyak orang dengan cepat.

“Untuk mencegah berkembangnya Covid-19 yang parah, pemerintah benar-benar perlu meningkatkan upaya vaksinasi lebih lanjut. Saya menyarankan agar kita meningkatkan ini menjadi 300 ribu hingga 500 robu dosis per hari. Ini akan mengurangi penyebaran kasus asimtomatik dan tidak terkait atau sporadis, yang sangat mengkhawatirkan saat ini,” kata Prof Awang.

Malaysia sedang berjuang untuk meratakan kurva infeksi dengan penguncian nasional ketiga yang berakhir pada 28 Juni. Sekitar 200 ribu vaksinasi diberikan setiap untuk mengimunisasi sebanyak mungkin.

“Setiap kasus DOA (mati pada saat kedatangan) mengkhawatirkan,” kata ahli virus Chee Hui Yee dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universiti Putra Malaysia.

Kematian bisa terjadi karena kurangnya kesadaran akan infeksi, seperti dikutip oleh situs berita Malaysian Insight. Dia mengatakan pasien Covid-19 harus menggunakan oksimeter untuk mengukur kadar oksigen mereka selama karantina di rumah.

“Orang juga harus segera dites Covid-19 jika memiliki gejala, terlepas dari apakah mereka pernah kontak dekat dengan kasus positif atau tidak,” katanya. (jpc)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin