Berita Bekasi Nomor Satu

44 Sekolah Penggerak Helat IHT

PELATIHAN: SDN Jatiasih X Kota Bekasi Sadiah saat helat IHT. ISTIMEWA
PELATIHAN: SDN Jatiasih X Kota Bekasi Sadiah saat helat IHT. ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebanyak 44 sekolah penggerak di Kota Bekasi helat In House Training (IHT). Kegiatan berlangsung di masing-masing sekolah pada 10-17 Juli 2021.

Demikian disampaikan pengawas sekolah penggerak Supyanto. Menurutnya, IHT yang dilaksanakan oleh sekolah saat ini merupakan tindak lanjut untuk menghasilkan sebuah produk dari rangkaian latihan yang sebelumnya dilaksanakan selama 10 hari.

Latihan kepala sekolah, pengawas dan guru sudah dilakukan pada 20-30 Juni 2021. “Dari training 10 hari kemarin, IHT ini dilakukan untuk memberikan hasil produknya. Makanya dilakukan disekolah, jadi kayak kerja kelompok gitu untuk membuat modul pembelajaran dan lain-lainnya,” jelas Supyanto kepada Radar Bekasi, Kamis (15/7).

IHT merupakan kegiatan yang dihelat oleh sekolah dalam rangka meningkatkan kompetensi guru dan karyawannya. SDN Jatiasih X Kota Bekasi merupakan salah satu sekolah penggerak.

IHT di sekolah dilaksanakan secara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. “Saat ini kami sedang melaksanakan program IHT bersama dengan guru dan diawasi oleh pengawas,” ungkap Kepala SDN Jatiasih X Kota Bekasi Sadiah.

Program IHT dilaksanakan selama delapan hari, diikuti guru kelas 1, guru kelas 4, guru PJOK (Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan) dan guru agama. Materi yang diberikan saat latihan akan dicoba untuk menghasilkan sebuah produk nyata.

“Jadi yang mengikuti training kemarin kan hanya beberapa guru saja, dalam program IHT ini kita sampaikan kepada guru-guru lain. Untuk bersama-sama memberikan sebuah produk bentuk nyata dari materi yang disampaikan sebelumnya,” katanya.

Lebih lanjut dijelaskannya, IHT harus dilakukan selama 74 jam pelajaran. Menurut Sadiah, program tersebut cukup menguras tenaga dan pikiran.

“Alhamdulillah program ini cukup seru, menguras pikiran dan tenaga. Tapi kami senang mendapatkan ilmu dan pengalaman baru,” ujarnya.

Setelah IHT, salah satu program bentuk nyata yang akan dilakukan sekolah ialah membuat Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) untuk bisa diterapkan dalam kegiatan belajar di tahun ajaran baru ini.

“Kami nanti dibimbing oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (P4TK) untuk pembuatan KOSP ini,” ucapnya.

Pihaknya berharap, program sekolah penggerak yang saat ini sedang dijalankan dapat bernilai positif dan bisa memajukan dunia pendidikan lebih baik.

“Kita berharapnya program ini bisa benar-benar berjalan dan mendapatkan dampak positif untuk dunia pendidikan,” pungkasnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin