Berita Bekasi Nomor Satu

Jalin Komunikasi Intensif

Karju, Ketua K3S Rawalumbu
Karju, Ketua K3S Rawalumbu

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Rawalumbu Kota Bekasi Karju berusaha untuk mensukseskan organisasinya. Caranya, antara lain dengan menjalin komunikasi yang intensif.

Sebanyak 59 sekolah, 29 sekolah negeri dan 30 sekolah swasta di Rawalumbu bernaung di bawah K3S. Sama seperti K3S lain, organisasi ini berusaha membantu menginformasikan dan mengimplementasikan program dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi.
Pandemi Covid-19 yang sudah terjadi selama 1,5 tahun lebih membuat program kerja tak berjalan optimal. Lelaki yang sudah berkecimpung di dunia pendidikan selama 29 tahun ini menyebut, bahwa dalam situasi normal setiap K3S memiliki kurang lebih 60 program kerja.

“Di masa pandemi ini tentu tidak semua program bisa dilaksanakan secara normal atau biasanya,” ujar Karju kepada Radar Bekasi, Jumat (16/7).

Seperti kegiatan Kompetisi Olahraga Siswa Nasional (KOSN) dan Kompetisi Sains Nasional (KSN) tahun ini harus dilaksanakan secara daring. Karju berujar, anggaran K3S selama pandemi banyak dialihkan untuk penanganan Covid-19 di masing-masing satuan pendidikan.

Seperti pemenuhan sarana dan prasarana sekolah untuk memenuhi protokol kesehatan. Rencananya, pada Oktober atau November 2021, K3S Rawalumbu akan melaksanakan rapat kerja (raker).

Dalam raker akan dibahas program prioritas yang dapat dijalankan dengan optimal. K3S Rawalumbu di bawah kepemimpinan Karju selalu berusaha meningkatkan kerja sama dan menjalin komunikasi yang intensif antar kepala sekolah.

Ia juga telah menginstruksikan kepala sekolah agar melapor ketika terjadi masalah di satuan pendidikannya agar dapat diselesaikan secara bersama-sama dan dijadikan pembelajaran.

“Di masa pandemi ini kita harus melakukan komunikasi yang intensif, makanya di K3S Rawalumbu ini kita bagi 4 gugus agar komunikasi dan pemantauannya lebih mudah,” pungkas lelaki berusia 55 tahun tersebut.

Cinta dengan Dunia Pendidikan
Menjadi guru bukanlah cita-cita Karju. Namun dirinya percaya, profesi yang telah dijalankan selama ini merupakan ketetapan Allah SWT. Lelaki yang lahir dari keluarga petani ini mengaku, menempuh pendidikan Sekolah Pendidikan Guru (SPG) setelah diajak temannya.

Dalam benaknya ketika itu, Karju ingin berusaha mengejar pendidikan setinggi-tingginya. Saat lulus SPG, dirinya mencoba mengikuti seleksi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan diterima pada 1992.

“Pas lolos saya sempat ngomong, “yah jadi guru” tapi kata-kata itu jadi berbalik. Saya justru jadi cinta dengan dunia pendidikan,” ungkap peraih gelar Magister Administrasi Pendidikan tersebut.

Karju mengawali menjadi guru di SDN Bojong Rawalumbu 10 hingga 2012, kemudian diangkat menjadi kepala sekolah di SDN Duren Jaya 10. Pada 2014, ia menjadi kepala sekolah di SDN Duren Jaya 6.

Pada 2016, dirinya kembali dipindahtugaskan ke SDN Bojong Rawalumbu 10 sampai dengan saat ini. Ia bersyukur tak sempat merasakan menjadi guru honorer.

“Sebenarnya tidak menyangka bisa berada di titik saat ini, saya bersyukur bisa menempuh karir saya di dunia pendidikan,” terang lelaki yang pernah aktif di dunia perfilman ketika kuliah ini.

Selain pendidikan, Karju memiliki ketertarikan di bidang politik meskipun tidak terikat dalam sebuah bendera politik manapun. Baginya, politik cukup menarik dipelajari.

“Ilmu politik juga penting untuk dipelajari buat nambah wawasan,” pungkasnya. (dew)

BIODATA
Karju
Lahir: Bekasi, 5 Juli 1966
Pendidikan:
• SDN Kebantenan Jatiasih (1981)
• SMPN 2 Kota Bekasi (1984)
• SPGN 7 Lubang Buaya Jakarta (1987)
• S1 Psikologi Pendidikan dan Bimbingan STKIP Wijaya Bakti Jakarta (1992)
• S2 Administrasi Pendidikan STIA Yappann Depok (2016)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin