Berita Bekasi Nomor Satu

Kenalkan Sejarawan Lokal pada Siswa

Rahmawati, Ketua MGMP Sejarah SMK Kabupaten Bekasi
Rahmawati, Ketua MGMP Sejarah SMK Kabupaten Bekasi

RADARBEKASI.ID, BEKASI -Rahmawati merupakan Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sejarah SMK Kabupaten Bekasi. Di bawah kepemimpinannya, para guru selalu mengedepankan nilai sejarah kepada peserta didik melalui pengenalan sejarawan lokal.

Sejak menjadi guru, Rahmawati selalu ingin berusaha membuat pembelajaran yang bermakna bagi para peserta didik. Melalui MGMP Sejarah SMK Kabupaten Bekasi, dirinya melakukan inovasi pembelajaran agar bisa disampaikan oleh guru kepada peserta didik yang ada di SMK Kabupaten Bekasi.

Inovasi yang dilakukan ialah pengembangan sejarah Bekasi terkait pengenalan pahlawan lokal. Diharapkan, sejarah akan menjadi mata pelajaran yang selalu ingin diketahui perkembangannya oleh seluruh peserta didik.

Ia mengatakan, para guru yang tergabung dalam MGMP Sejarah tak seluruhnya berasal dari latar belakang pendidikan sejarah. Kendati demikian dari disiplin ilmu mereka bisa mengajarkan ilmu sejarah kepada para peserta didik.

“Hal ini terjadi karena mata pelajaran sejarah hanya ada di kelas X saja, sehingga kita bisa mengajarkan mata pelajaran lainnya sesuai dengan keilmuan maupun kebutuhan sekolah. Oleh karenanya saya menuntut guru untuk bisa memberikan ilmu sejarah semaksimal mungkin kepada peserta didik saat memasuki kelas X,” ungkapnya kepada Radar Bekasi, Sabtu (28/8).

Melalui kerjasama dengan Dinas Sosial, MGMP Sejarah membuat program pengenalan pahlawan Bekasi, KH Makmun Nawawi yang berasal dari wilayah Cibarusah Kabupaten Bekasi. Program itu disosialisasikan oleh guru mata pelajaran sejarah kepada seluruh siswa.

“Melalui sosialisasi, siswa akan mengenal pahlawan lokal yang akan menjadi pahlawan nasional,” ucapnya.

Menurut guru mata pelajaran sejarah di SMK Talenta Bangsa Kabupaten Bekasi ini, guru sejarah memiliki peran yang sangat penting bagi siswa dalam membentuk karakter anak melalui pembelajaran inovatif dan menumbuhkan daya kreativitas anak yang tinggi. Guru sejarah memiliki peran sebagai fasilitator dengan memfasilitasi siswa sebagai pembimbing, mendampingi, mengarahkan, memotivasi dan menjadi konselor.

Rahmawati mengatakan, kurikulum nasional yang disusun berdasarkan kompetensi dasar akan memberikan peluang luas kepada daerah untuk mengembangkan muatan lokal dalam pembelajaran sejarah, sesuai dengan ciri khas masing-masing daerah.

“Jadi dalam mengembangkan kurikulum bermuatan sejarah lokal dapat dikemas dengan cara menjabarkan dan menambah bahan kajian dari mata pelajaran sejarah,” jelasnya.

Tujuan penerapan sejarah lokal dalam pembelajaran sejarah di sekolah dapat menjadi bahan belajar yang lebih mudah diserap siswa, kemudian sumber belajar di daerah dapat lebih mudah dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan.

Selain itu, siswa lebih mengenal kondisi lingkungan, siswa dapat meningkatkan pengetahuan mengenai daerahnya dan siswa menjadi akrab dengan lingkungannya.

“Kedudukan sejarah lokal sangat urgent dalam pembelajaran sejarah dan diharapkan ada kesinambungan dalam pemikiran siswa agar dapat merasa bahwa diri dan lingkungannya merupakan bagian dari kehidupan yang lebih luas yakni negara kesatuan Republik Indonesia,” pungkasnya.

Organisasi Beri Banyak Pelajaran
Organisasi telah memberikan Rahmawati banyak pelajaran yang dapat membuatnya menjadi tenaga pendidik yang lebih baik bagi siswa.

Perempuan kelahiran Jakarta ini aktif di sejumlah kegiatan organisasi. Antara lain sebagai pendamping Forum Anak Kabupaten Bekasi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA), pendamping Inovasi Pelajar SLTA Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Bekasi dan pendamping Pengembangan Sejarah Lokal Dinas Sosial Kabupaten Bekasi.

“Di organisasi ini saya banyak mendapatkan pelajaran yang bisa saya sampaikan juga kepada peserta didik. Selain itu, saya mendapatkan pelajaran ini bersama dengan teman-teman saya yang memang memiliki tujuan yang sama. Yaitu menjadi guru yang baik untuk para peserta didiknya,” ungkap perempuan yang sudah menjadi guru selama 30 tahun ini.

Meskipun aktif berorganisasi, dirinya tak menyampingkan perannya sebagai ibu rumah tangga. Baginya, dua hal itu cukup menyenangkan untuk dijalani secara bersamaan.

Selama ini, Rahmawati mendapatkan dukungan penuh dari keluarga untuk beraktivitas di luar rumah. “Intinya saya senang melakukan banyak kegiatan di luar rumah, karena nilainya positif sekali untuk saya. Ini semua juga mendapatkan dukungan dari keluarga saya yang berada di rumah, jadi makin lebih semangat lagi menjalani seluruh aktifitas saya baik di sekolah maupun di luar sekolah,” pungkasnya. (dew)

BIODATA
Rahmawati
Lahir: Jakarta, 18 April 1972
Pendidikan:
• SDN Cipete Utara 01 Jakarta (1985)
• SMPN 85 Jakarta (1988)
• SPGN 1 Jakarta (1991)
• S1 Pendidikan Sejarah Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jakarta (1996)
• S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (2015)

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin