Berita Bekasi Nomor Satu

Ajak Guru Mengajar secara Digital

Arief Purnama, Ketua MGMP Bahasa Inggris SMP Kota Bekasi
Arief Purnama, Ketua MGMP Bahasa Inggris SMP Kota Bekasi

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Arief Purnama sebagai Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris SMP Kota Bekasi mendorong anggotanya untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam mengajar. Ia mengajak para guru untuk mengubah cara mengajar dari konvensional menjadi digital.

Bagi Arief, Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran yang tidak mudah dipahami. Para pelajar kerap kali mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran tersebut.
Oleh karena itu, dirinya melalui MGMP Bahasa Inggris mengajak para guru untuk lebih mendekatkan siswa dengan metode pembelajaran digital yang dapat lebih mudah ditangkap oleh mereka.

“Daya tangkap siswa itu berbeda-berbeda, tetapi mereka memiliki satu gaya aktivitas bermedia sosial. Itu sebabnya metode pembelajaran dengan memanfaatkan beberapa platform yang saat ini sedang digandrungi oleh kaum milenial dapat menjadi salah satu kunci untuk siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran Bahasa Inggris,” ungkapnya kepada Radar Bekasi, Minggu (5/9).

Saat ini, para guru Bahasa Inggris mulai memanfaatkan media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube sebagai media pembelajaran.

Dengan media sosial yang tak asing bagi siswa, mereka akan mudah memahami materi yang disampaikan.
Para guru berkomitmen untuk menyajikan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi peserta didik. “Kami sebagai MGMP Bahasa Inggris tentu selalu diminta untuk mengembangkan metode pembelajaran, nah disini kita dituntut untuk lebih inovatif lagi dalam berprogram dan pembelajaran siswa,” ujarnya.

Diakui, penerapan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi membuat guru mata pelajaran Bahasa Inggris kesulitan untuk menyampaikan materi kepada seluruh siswa. Namun seiring berjalannya waktu, tenaga pendidik dapat terbiasa bahkan mampu menghasilkan sebuah karya dan prestasi.

“Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran yang membutuhkan interaksi secara langsung, PJJ ini membuat kami sebagai seorang guru cukup kesulitan. Tetapi alhamdulillah dengan pembahasan bersama yang dilakukan dalam sebuah forum diskusi MGMP, kita bisa memecahkan masalah ini bersama-sama,” kata lelaki berusia 48 tahun tersebut.

Selain mengembangkan metode pembelajaran melalui media sosial, MGMP Bahasa Inggris juga mengasah kemampuan berbahasa siswa dapat beberapa perlombaan. Belum lama ini dihelat lomba baca puisi Bahasa Inggris antar pelajar SMP/MTs se-Kota Bekasi dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Republik Indonesia.

“Mengasah kemampuan siswa itu bukan hanya melalui metode pembelajaran, seperti event perlombaan juga bisa membuat siswa lebih terpacu dalam belajar. Ini adalah tugas kami sebagai guru bagaimana siswa dapat menguasai bahasa internasional dan paham arti berbahasa yang baik,” tuturnya.

Dirikan Lembaga Pendidikan Bersama Istri
Lelaki kelahiran Jakarta ini memiliki sebuah lembaga pendidikan bernama “Teras Diskusi Foundation” yang didirikannya bersama sang istri.
“Saya membangun ini tidak sendiri tetapi bersama dengan istri saya,” ungkap Arief.

“Teras Diskusi Foundation” didirikannya pada 1997, namun baru resmi memiliki legalitas pada 2011. Lembaga pendidikan ini gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin maupun tak memiliki orang tua.

“Pendidikan yang kita bangun seperti bimbingan belajar ini kita gratiskan untuk yatim dan dhuafa, saya ingin mereka mendapatkan kesempatan belajar yang sama,” ucap lelaki yang begitu mencintai pendidikan ini.

Saat ini ada 7 anak yang tinggal bersama dengan dirinya dan 66 anak lainnya hanya menerima santunan. Ia bersama dengan istri cukup senang dapat menyediakan wadah pendidikan bagi para anak-anak yatim dan dhuafa.

Arief beserta keluarganya sangat bersyukur dapat bermanfaat bagi banyak orang. “Bersyukur sekali saya bisa membangun ini bersama dengan istri, karena menurut saya pendidikan adalah hal yang paling penting bagi anak-anak. Saya senang kehadiran saya beserta keluarga bisa bermanfaat bagi banyak orang, terutama orang-orang yang ada di sekeliling saya,” ucapnya.

Ia mengungkapkan, saat ini sedang menyusun sebuah buku yang berisi tentang kisah pribadinya. Buku tersebut rencananya akan diluncurkan pada akhir tahun ini.

“Saya bener-bener akrab banget ya dengan dunia pendidikan, makanya saya juga menulis buku tentang perjalanan saya menjadi guru honorer selama 20 tahun. Karena saya baru benar-benar diangkat menjadi PNS pada 2016, semoga ini bisa menjadi inspirasi guru-guru yang lain untuk bisa benar-benar fighting di dunia pendidikan,” pungkasnya. (dew)

BIODATA
Arief Purnama
Lahir: Jakarta, 11 Maret 1973
Pendidikan:
• SDN Pangkalan Pondok Gede (1986)
• SMPN 81 Jakarta Timur (1989)
• SMAN 67 Jakarta (1992)
• S1 Bahasa Inggris STKIP Banten (2014)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin