Berita Bekasi Nomor Satu

Guru SMK PK Bekerja Ekstra

ILUSTRASI: Guru SMKN 15 Kota Bekasi saat mengikuti kegiatan workshop penguatan gerakan sekolah menyenangkan. Guru SMK PK mengaku bekerja ekstra dalam menyusun bahan ajar dan modul secara mandiri pada KOS secara mandiri.  ISTIMEWA
ILUSTRASI: Guru SMKN 15 Kota Bekasi saat mengikuti kegiatan workshop penguatan gerakan sekolah menyenangkan. Guru SMK PK mengaku bekerja ekstra dalam menyusun bahan ajar dan modul secara mandiri pada KOS secara mandiri.  ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI -Guru SMK Pusat Keunggulan (PK) mengaku bekerja ekstra dalam menyusun bahan ajar dan modul pada kurikulum operasional sekolah (KOS) secara mandiri.

“Kami sebagai SMK PK disarankan untuk membuat sendiri bahan ajar dan modul pada kurikulum baru ini,” ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMKN 15 Kota Bekasi kepada Radar Bekasi, Rabu (22/12).

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menyiapkan contoh-contoh dari kelengkapan pembelajaran pada SMK PK. Antara lain contoh KOS dan contoh modul ajar yang dapat dijadikan inspirasi bagi sekolah dan guru dalam mengembangkan yang lebih kontekstual sesuai dengan kondisi dan karakteristik masing-masing SMK PK.

Kendati demikian, diakui tenaga pendidik mesti harus bekerja ekstra dalam penyusunannya. “Ini memang pekerjaan yang cukup ekstra, pasalnya guru diminta untuk membuat kurikulum yang tidak kaku. Dan dengan buku panduan yang saat ini memang masih cukup terbatas, kita harus lebih inovatif dan inspiratif dalam membuat modul pembelajaran siswa,” terangnya.

Biasanya pada semester baru guru akan difokuskan pada pembuatan modul pembelajaran baru. Sehingga SMK PK juga diminta untuk membuat modul pembelajaran yang cenderung berbasis proyek.

“Modul pembelajarannya tidak yang biasa-biasa saja, harus yang berbeda dan cenderung berbasis proyek,” katanya.

Kepala Program Jurusan Teknik Otomasi Industri (TOI) SMKN 7 Kota Bekasi Rangga mengungkapkan, kurikulum SMK PK berbeda dengan SMK biasanya.

Antara lain terkait perbedaan modul pembelajaran, perangkat pembelajaran dan penilaiannya. Dengan demikian, dalam hal ini guru lebih ekstra dalam menjalani KOS tersebut.

“KOS ini memang diminta untuk berimbas juga pada sekolah lain. Sehingga guru yang sudah ditunjuk untuk melakukan pelatihan-pelatihan tidak bisa membuat modul pembelajaran yang biasa-biasa saja,” ucapnya.

Pada libur akhir semester ini, guru akan memaksimalkan diri untuk membuat dan merancang modul pembelajaran yang akan disampaikan pada semester ganjil.

“Memang ekstra sekali karena guru SMK PK ini diminta untuk lebih maksimal dalam membuat modul pembelajaran siswa. Karena memang betul buku panduannya masih terbatas, kami hanya memiliki buku panduan dari Kemendikbudristek saja,” pungkasnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin