Berita Bekasi Nomor Satu

Enam Komponen Harus Disiapkan

ILUSTRASI: Sejumlah siswa SDN XVI Kayuringin Jaya Kota Bekasi saat mengikuti proses pembelajaran tatap muka secara terbatas. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI
ILUSTRASI: Sejumlah siswa SDN XVI Kayuringin Jaya Kota Bekasi saat mengikuti proses pembelajaran tatap muka secara terbatas. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kurikulum operasional sekolah penggerak (KOSP) akan diterapkan di kelas 2 dan 5 pada tahun ajaran baru mendatang. Sebelumnya, diterapkan di kelas 1 dan 4.

Terdapat enam komponen yang harus dipersiapkan oleh sekolah penggerak. Pelatih Ahli Sekolah Penggerak Supyanto menjelaskan, kurikulum KOSP ini akan secara bertahap diterapkan kepada seluruh siswa. Dengan demikian, persiapan harus dilakukan oleh sekolah penggerak.

“Betul sekali kurikulum KOSP ini akan diterapkan di tahun ajaran baru nanti, pada siswa kelas 2 dan 5,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Selasa (18/1).

Terdapat enam komponen yang harus disiapkan oleh sekolah penggerak. Pertama, dokumen kurikulum operasional satuan pendidikan, penyusunan tujuan pembelajaran, penyusunan alur tujuan pembelajaran, penyusunan modul ajar, penyusunan proyek penguatan profil pelajar pancasila dan asesmen.

“Enam hal ini yang saya kira perlu disiapkan oleh sekolah dengan penerapan kurikulum KOSP secara bertahap kepada siswa,” tuturnya.

Kurikulum KOSP ini menuntut guru untuk lebih kreatif dan memiliki kebebasan untuk menentukan pilihan sesuai dengan kompetensi yang guru miliki.

“Ini perbedaan yang cukup berbeda dengan kurikulum K13,  jadi memang relatif cukup baik juga,” jelasnya.

Supyanto mengatakan, tahun ini Kota Bekasi mendapatkan tambahan kuota untuk sekolah penggerak. Sehingga dalam waktu dekat jumlah sekolah penggerak bertambah.

“Alhamdulillah Kota Bekasi punya kuota lagi untuk sekolah penggerak dan mungkin dalam waktu dekat akan segera diumumkan sekolah mana yang akan menjadi sekolah penggerak berikutnya,” ucapnya.

Sementara, Kepala SDN Jatiasih X Kota Bekasi Sadiah menyampaikan, menjadi sekolah penggerak memang harus memiliki banyak persiapan.

“Sekolah penggerak itu gurunya harus sregep, jadi memang penerapan kurikulum ini diterapkan secara bertahap sampai dengan tuntas,” ujarnya.

Berbagai kesiapan kepada guru sudah dilakukan oleh sekolahnya saat ini. Sehingga ketika memasuki tahun ajaran baru, sekolah sudah siap untuk penerapan KOSP ini kepada lebih banyak siswa lagi.

“Tahun ajaran yang akan datang kurikulum ini akan diterapkan pada siswa kelas 2 dan 5, yang sebelumnya di tahun ajaran ini penerapan sudah dilakukan pada siswa kelas 1 dan kelas 4,” tuturnya.

Menurutnya, guru sudah lebih siap untuk menerapkan KOSP ini kepada siswa. Sebab beberapa kesiapannya sudah dilakukan sejak awal oleh pihak sekolah.

“Sepertinya di tahun ajaran yang akan datang, guru sudah lebih matang untuk menerapkan KOSP ini secara tuntas,”pungkasnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin