RADARBEKASI.ID, MEDANSATRIA – DPD Asosiasi Bank Sampah Indonesia (Asobsi) Kota Bekasi menghelat rapat kerja yang berlangsung di salah satu rumah makan di Rawa Bambu, Kelurahan Kalibaru, Medansatria, Kota Bekasi, Rabu (19/1).
Rapat Kerja pertama Asobsi dibuka langsung oleh Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi, Yayan Yuliana dan Camat Medansatria, Lia Erliani.
Ketua DPD Asobsi Kota Bekasi, Satwoko Hapsoro mengatakan, kegiatan ini merupakan yang pertama dilaksanakan. Dengan adanya asosiasi, pihaknya ingin melakukan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat tentang pengelolaan sampah.
“Sampah di Kota Bekasi itu kurang lebih 1.800 ton per hari nah dari total tersebut bisa dikelola siapapun termasuk kami. Nah kita ingin memberikan kontribusi kepada Kota Bekasi tentang bagaimana cara mengelola sampah yang baik dan benar,” Kata Satwoko kepada Radar Bekasi.
Satwoko mengungkapkan pihaknya sudah melakukan audiensi atau pembahasan kepada Dinas Pendidikan untuk memberikan pemahaman soal pengelolaan sampah kepada seluruh sekolah di Kota Bekasi.
“Edukasi tersebut kita akan merambah kepada berbagai komunitas dan fokusnya kami akan melakukan itu di setiap sekolah yang berada di Kota Bekasi. Sekitar Desember tahun lalu pun kita sudah melakukan pertemuan dengan Dinas Pendidikan Kota Bekasi,” ucapnya.
Lebih lanjut ia pun beranggapan bahwa bank sampah yang sudah ada saat ini belum berjalan efektif. Pasalnya untuk pengumpulan sampah hanya satu kali dalam sepekan. Sampah tersebut dikumpulkan dari masyarakat ke bank sampah.
Asobsi yang terbentuk pada 26 Agustus 2021 berharap dapat bersinergi dengan Pemerintah Kota Bekasi.
“Saya pun berharap agar bank sampah bisa bertambah khusus nya di setiap sekolah bukan hanya di lingkungan masyarakat. Dan kita juga akan bekerja sama baik dengan pihak swasta maupun pihak Pemerintah,” tukasnya.
Di tempat yang sama Kepala DLH Kota Bekasi, Yayan Yuliana mengaku, di Kota Bekasi ada 300 Bank Sampah. Dan dinilai efektif apabila Bank Sampah berperan aktif memilah sampah sebelum di kirim TPA Sumur Batu.
“Dari 300 Bank Sampah memang tidak seluruhnya aktif. Tetapi akan lebih efektif lagi jika seluruhnya aktif mengelola sampah dari hulunya,” ucapnya.
Dirinya juga mengapresiasi adanya Asobsi di Kota Bekasi. Diharapkan dengan adanya Asobsi bisa meminimalisirkan volume sampah dari hulunya. Dan kedepan pihaknya berencana akan menambah Bank sampah di setiap RW.
“Saya harap Asobsi dapat menekan volume sampah saat di kirim ke TPA Sumur Batu. Kedepannya kita juga akan memperbanyak Bank Sampah minimal satu RW satu Bank Sampah,” ungkapnya.
Hal senada pun dinyatakan Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono. Ia mengatakan bahwa pengelolaan sampah yang perlu diperhatikan saat ini adalah harus didampingi unsur organisasi masyarakat dan juga melibatkan Pemerintah Kota Bekasi dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi.
“Dengan pengembangan bank sampah di Kota Bekasi kita harus mampu berinovasi membuat suatu hal yang menarik dan bermanfaat untuk masyarakat di Kota Bekasi. Betapa pentingnya dalam pengolahan sampah yang bisa menjadikan solusi untuk mencapai pemukiman yang bersih dan nyaman bagi warga masyarakat Kota Bekasi,” terangnya.
Lebih lanjut, Tri sapaan akrabnya berharap Asobsi Kota Bekasi bisa terus mengelola sampah di Kota Bekasi, selalu berinovasi bagaimana caranya sampah-sampah ini menjadikan sumber mata uang. Disamping itu sampah juga dapat dijadikan aksesoris maupun pernak-pernik yang bisa dijual melalui UMKM di Kota Bekasi.
“Kita tingkatkan, kita kembangkan sampa-sampah agar bisa menjadikan sesuatu yang bermanfaat, buat inovasi baru kerjasama untuk pemodalnya dengan Bank Patriot Syariah Kota Bekasi maupun dari Corporate Social Responsibility (CSR). Intinya masyarakat harus hobi dan mau berkreasi,” himbaunya. (pay)