Berita Bekasi Nomor Satu
Bisnis  

BCA Bukukan Laba Bersih Rp 8,1 Triliun Kuartal I-2022

LAPORAN KEUANGAN: Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, (dua dari kanan), bersama jajaran Direksi dan Komisaris, menunjuk laporan keuangan kuartal I tahun 2022, di Jakarta, Kamis (21/4). DOK.BCA/RADARBEKASI.ID 

RADARBEKASI.ID, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melanjutkan tren kinerja keuangan yang positif. Hal itu tercermin dari pertumbuhan laba bersih perseroan dan entitas anak pada kuartal I tahun 2022, yang mencatatkan laba bersih sebesar Rp 8,1 triliun pada triwulan I-2022, tumbuh 14,6 persen secara tahunan (YoY).

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja menyampaikan, pada tiga bulan pertama tahun ini, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 8,1 triliun, atau meningkat 14,6 persen secara tahunan (year on year/yoy).

“Peningkatan laba bersih di kuartal I-2022, didukung oleh pertumbuhan bisnis, antara lain peningkatan aktivitas kredit, transaksi, dan CASA (dana giro dan tabungan),” kata Jahja, dalam konferensi pers virtual, Kamis (21/4).

Lanjut Jahja, seiring dengan pemulihan perekonomian nasional, total kredit naik 8,6 perseroan secara tahunan.

“Pertumbuhan kredit terjadi di semua segmen, baik kredit untuk bisnis maupun konsumsi,” terang Jahja.

Ia menambahkan, pada saat bersamaan, CASA bank dengan kode emiten BBCA itu terus tumbuh secara berkelanjutan hingga 21,7 persen secara tahunan pada kuartal I-2022.

Menurut Jahja, pertumbuhan dana murah itu merupakan hasil dari inovasi layanan digital yang konsisten, serta ekspansi ekosistem bisnis.

Seiring dengan pertumbuhan likuiditas dan kredit, BCA membukukan pertumbuhan positif pada pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 2,5 persen menjadi Rp 14,5 triliun.

Selanjutnya, pendapatan selain bunga tumbuh 19,5 persen secara yoy menjadi Rp 5,9 triliun di periode yang sama, ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 15,8 persen secara tahunan.

Secara total, pendapatan operasional bank swasta terbesar di Indonesia itu, tercatat sebesar Rp 20,4 triliun, atau naik 6,9 persen secara tahunan. Di sisi lain, seiring dengan peningkatan kualitas aset, biaya provisi tercatat menurun 13,4 persen, dibandingkan tahun sebelumnya.

“Sejak awal pandemi, Kredit Pemilikan Kendaraan (KPR) mencatatkan pertumbuhan tertinggi, sementara Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) tumbuh positif untuk pertama kalinya,” ucap Jahja.

Kendati penyaluran kredit meningkat, tetapi Jahja mengklaim, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tetap terjaga di level 2,3 persen. Sementara, rasio risiko kredit (Loan at Risk/LAR) sebesar 13,8 persen.

Tak cuma kredit yang tokcer, jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) bank juga naik 17,5 persen, menjadi Rp 997,8 triliun. Mayoritas DPK disumbang oleh dana murah mencapai Rp 798,2 triliun, dan sisanya deposito Rp 199,6 triliun.

Jahja menambahkan, transaksi keuangan BCA mencapai lebih dari lima miliar transaksi pada kuartal I 2022, atau naik 43 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Begitu juga aset perusahaan yang tercatat tumbuh 15,5 persen, menjadi Rp 1.259,4 triliun. (bis)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin