Berita Bekasi Nomor Satu

Guru BK Tetap Bantu Siswa Hadapi SBMPTN

BIMBINGAN: Sejumlah siswa SMAN 1 Sukatani saat melakukan bimbingan dengan guru BK. ISTIMEWA

 

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Guru bimbingan dan konseling (BK) tetap membantu siswa menghadapi Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, SBMPTN terbagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama dilaksanakan pada 17 – 23 Mei 2022, kemudian untuk gelombang kedua akan dilaksanakan pada 28 Mei – 3 Juni 2022.

Guru BK SMAN 1 Sukatani Riastuty mengatakan, dirinya tetap memberikan bimbingan bagi siswa yang akan mengikuti SBMPTN. “Kita masih menerima bimbingan untuk siswa yang akan mengikuti seleksi SBMPTN,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Kamis (28/4).

Meskipun kualitas dan kuantitas bimbingan tidak bisa dilakukan dalam kondisi normal, namun dirinya memberikan fasilitas melalui pesan grup WhatsApp yang dapat diakses seluruh siswa kelas XII.

“Karena pandemi sekolah saya masih melakukan pembatasan, sehingga untuk bimbingan kami sediakan WhatsApp grup sebagai sarana memberikan informasi. Kami juga menerima siswa yang memerlukan bimbingan secara intensif melalui japri atau bertemu secara langsung dengan terbatas,” katanya.

Dari 354 siswa kelas XII, 25 siswa diantaranya akan mengikuti seleksi SBMPTN. Menurutnya tahun ini keikutsertaan siswa dalam pelaksanaan SBMPTN menurun.

“Dari tahun ke tahun selama pandemi, memang peminat SBMPTN itu semakin menurun. Jadi siswa lebih memilih kerja sambil kuliah di perguruan swasta,” katanya.

Hal senada dikatakan oleh Guru BK SMA Tulus Bhakti Karina Septianingrum.

“Untuk bimbingan bagi siswa masih kita berikan, karena memang saat ini persiapannya tinggal belajar saja. Jadi kita juga memberikan fasilitas bagi siswa yang memang membutuhkan buku bahan ajar untuk proses persiapan seleksi SBMPTN,” katanya.

SMA Tulus Bhakti juga mengalami penurunan jumlah peminat siswa yang mengikuti seleksi SBMPTN. Dari 193 siswa kelas XII, hanya sekitar 40-50 siswa yang akan mengikuti seleksi SBMPTN tahun ini.

“Trennya memang menurun, karena banyak siswa yang memilih untuk masuk perguruan tinggi swasta aja. Karena katanya bisa sambil kerja,” tukasnya. (dew)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin