Berita Bekasi Nomor Satu

Dinasti Ferdinand Marcos Bakal Kembali Berkuasa di Filipina

Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr. Foto: Reuters

 

RADARBEKASI.ID, MANILA – Dinasti mendiang Fredinand Marcos sebentar lagi akan kembali ke tampuk kekuasaan di Filipina. Ini menyusul kemenangan Ferdinand Marcos Junior yang menang pemilu di negara itu Senin (9/5).

Marcos Junior yang akrab disapa Bongbong, mengalahkan saingan beratnya Leni Robredo. Bongbong memenangkan suara mayoritas pemilu presiden Filipina. Kemenangan itu menandai kembalinya putra seorang diktator terguling yang telah berpuluh-puluh tahun berlalu.

Pada tahun 1986, Ferdinand Marcos melarikan diri ke pengasingan di Hawaii bersama keluarganya setelah terjadi pemberontakan di negara itu. Kekuasaan Marcos yang telah terbangun selama 20 tahun akhirnya tumbang.

Bongbong sendiri kembali bertugas di kongres dan senat sejak sejak 1991.

Kemenangan Marcos dalam pemilu pekan ini sudah terlihat sejak awal dari pemungutan suara tidak resmi masuk, dan dengan 95 persen dari surat suara yang memenuhi syarat dihitung, dia memiliki lebih dari 30 juta suara, dua kali lipat dari Robredo.

Hasil resmi diharapkan sekitar akhir bulan. Marcos menolak untuk merayakannya, sebaliknya menawarkan apa yang dia sebut sebagai pernyataan terima kasih.

“Ada ribuan dari Anda di luar sana, sukarelawan, kelompok paralel, pemimpin politik yang telah memberikan dukungan mereka kepada kami karena keyakinan kami pada pesan persatuan kami,” papar dia, berdiri di samping bendera nasional, dalam sambutan yang disiarkan di Facebook.

“Setiap usaha sebesar ini tidak melibatkan satu orang, ini melibatkan sangat, sangat banyak orang yang bekerja dengan cara yang sangat, sangat berbeda,” ujar dia.

Bongbong yang kini berusia 64 tahun selalu berkampanye dengan platform persatuan, analis politik. Dia mengatakan kepresidenannya tidak mungkin mendorong itu, meskipun margin kemenangannya sangat besar.

Banyak di antara jutaan pemilih Robredo marah dengan apa yang mereka lihat sebagai kecurangan. Mereka menuding, kemenangan itu dimanipulasi penguasaan media sosial.

Sementara itu, Human Rights Watch berharap Bongbong dapat mengambil tindakan cepat dan tegas untuk memperbaiki situasi Hak Asasi Manusia (HAM) di Filipina setelah resmi dilantik nanti.

Wakil Direktur Asia Lembaga Human Rights Watch Phil Robertson menyatakan Bongbong harus menyatakan diakhirinya “perang melawan narkoba” yang telah mengakibatkan pembunuhan di luar proses hukum terhadap ribuan orang Filipina.

Dia juga diharapkan bisa memerintahkan penyelidikan yang tidak memihak dan menegakkan penuntutan yang sesuai terhadap pejabat yang bertanggung jawab atas pembunuhan ini. (wsa)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin