Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Akhirnya Fransisca Dapat Bantuan

BERI BANTUAN : Menteri Sosial Tri Rismaharini (kiri) menjenguk Fransisca Junita Priskila (24) pengidap penyakit epilepsi gangguan mental organik di Perum Duta Kranji Jalan Nusa Indah Blok B C No 126 Rt 06 RW 09 Kranji Bekasi Barat Kota Bekasi, Rabu (11/5). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ada yang berubah dari teras rumah kontrakan di Jalan Nusa Indah, Blok C, RT 06/09, Perumahan Duta Kranji , Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi kemarin. Terdapat etalase dan peralatan untuk membuat cilok yang sebelumnya tidak nampak pada saat Radar Bekasi datang tepatnya 14 Februari lalu.

Spanduk berukuran kecil memberikan informasi bahwa peralatan di teras rumah Irene Margaretha Kumambow (48) tersebut adalah bantuan atensi dari kewirausahaan dari Balai Pangudi Luhur Kementerian Sosial (Kemensos), diterima oleh Irene beberapa waktu silam. Asa Irene untuk menjaga dan merawat anaknya, Fransisca Junita Priskila (23) yang divonis mengidap Cerebral Palsy pada usia 2,5 bulan semakin kuat saat Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini datang ke rumahnya kemarin. Mensos memberikan beberapa bingkisan dan bantuan uang tunai secara simbolis sebesar Rp58 juta.

Nampak bingkisan berisi popok, makanan, susu, sereal, hingga boneka diterima langsung oleh Irene dan Fransisca. Bantuan uang tunai puluhan juta tersebut diketahui berasal dari donasi masyarakat melalui platform kita bisa dibawah Kemensos.

“Selain kalau mereka tidak punya BPJS, kami juga membantu menguruskan, nah kami juga selalu assessment keluarganya. Jadi bukan hanya pasien, tapi kami juga assessment keluarganya, seperti ini kami berikan bantuan untuk ibunya,” kata Risma, Rabu (11/5).

Irene puluhan tahun membesarkan Fransisca seorang diri tanpa keberadaan sang suami, mereka selama ini tinggal di rumah kontrakan. Sehingga, selain menjaga dan memastikan Fransisca dalam keadaan baik, Irene juga harus memastikan biaya sewa tempat tinggal bisa terbayar setiap bulannya.

Risma sempat menawarkan Irene dan Fransisca untuk tinggal di rumah susun yang tengah dibangun oleh Kemensos dan Kementerian PUPR di lingkungan Balai Pangudi Luhur, Bekasi Timur.”Karena masih ngontrak, saya tawari juga bisa tinggal di rumah susun di Bekasi yang saat ini kita dibantu Kementerian PU, Insya Allah sebentar lagi selesai,” tambah Risma.

Uang hasil donasi diserahkan untuk biaya pengobatan Fransisca. Diketahui, Irene selama pandemi tidak bisa memeriksakan anaknya secara teratur setelah diberhentikan dari tempat kerjanya, asupan obat yang biasa diterima oleh Fransisca pun terpaksa harus terhenti.

“Tadi nilai donasinya Rp58 juta, sudah disampaikan untuk biaya pengobatan dan pendampingan selama beberapa bulan kedepan, dan itu akan didampingi,” terang CEO Kitabisa, Alfatih Timur.

Kedatangan Mensos ditemani oleh beberapa perangkat daerah Kota Bekasi, sampai aparatur di tingkat kelurahan. Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi berkomitmen untuk memberikan bantuan pada aspek kesehatan, Dinas Kesehatan (Dinkes) menyampaikan komitmen Pemkot untuk memastikan jaminan kesehatan dan pemantauan komisi Fransisca.

“Kami siap memantau dan memfasilitasi penjaminannya, kemudian untuk BPJS itu kami akan dorong ke BPJS karena saat ini belum aktif di BPJS. Jadi kami akan dorong masalah kesehatannya,” ungkap Kepala Dinkes Kota Bekasi, Tanti Rohilawati.

Selepas Mensos meninggalkan lokasi, Irene tidak bisa menahan haru, air matanya keluar lantaran telah difasilitasi oleh pemerintah. Bantuan ini menambah daftar bantuan uang sebelumnya diterima dalam bentuk peralatan berwirausaha, kegiatan bisnis kecil-kecilan ini ia lakoni sejak diberhentikan dari tempat kerjanya.

Tidak sampai disitu kebahagiaan Irene, lebaran kemarin juga membawa berkah bagi Irene dan Fransisca. Pesanan kue membantu Irene bernafas lega dalam mencukupi kebutuhan ia dan anaknya.

“Kami berterimakasih sekali. Mudah-mudahan apa yang dikasih ke kami ini bisa digunakan dengan sebaik-baiknya, karena yang dikasih ini kan memang fasilitas untuk adik (Fransisca) terapi, untuk berobat,” ungkap Irene seraya menahan air matanya tidak jatuh dihadapan orang banyak.

Bingkisan yang diberikan oleh Mensos beberapa diantaranya adalah kesukaan Fransisca. Lantaran keterbatasan Fransisca, sehari-hari ibu dan anak ini berkomunikasi dengan bahasa isyarat.

“Ya, dia suka banget susu dan kaya sereal-sereal gitu,” tukasnya.

Terkait dengan tawaran untuk tinggal di rumah susun, Irene akan membicarakan hal ini dengan kerabat dekat dan aparatur di lingkungan tempat tinggalnya. (Sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin