RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Pendidikan Kota Bekasi menyebut kebutuhan pembaruan meubelair di tahun ajaran baru 2022/2023 masih tinggi menyusul masih banyaknya sekolah yang menggunakan meja dan kursi berbahan kayu.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi Krisman Irwandi menjelaskan bahwa meja serta kursi berbahan kayu yang rusak diakuinya perlu pembaruan. “Di kota Bekasi masih banyak sekolah yang menggunakan kursi dan meja berbahan kayu, dan itu sebenarnya sudah harus diperbaharui. Karena sudah ada yang rusak dan juga reot karena dimakan rayap,” ungkapnya saat ditemui Radar Bekasi, Kamis (21/7).
Pembaruan meubelair sendiri dapat dihitung dari banyaknya jumlah sekolah, dan juga kebutuhan setiap sekolah dari banyaknya jumlah rombongan belajar (Rombel).
“Jadi pembaruan itu dilihat dari kebutuhan jumlah siswa per rombel, apalagi saat ini ada beberapa SMP baru yang dibangun. Dan itu membutuhkan meubelair yang layak, karena kalau kayu itu udah pada tidak layak,” terangnya.
Sementara dari hasil proyeksi perhitungan sementara Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, jumlah persentase meubelair yang harus di perbaharui di SMPN sebanyak 20 persen dan untuk tingkat SDN sebanyak 35 persen.
“Dihitung persentase karena setiap sekolah itu sudah ada pembaruan tetapi belum menyeluruh, dan sisa dari persentase itu kelas-kelas yang meubelair nya belum di perbaharui,” tuturnya.
Saat ini dari data yang dihimpun Kantor Dinas Pendidikan Disdik Kota Bekasi, jumlah sekolah SDN dan SMPN sebanyak 378 sekolah. Rincinya SDN 317 sekolah dan SMPN 61 sekolah.
“Dari semua sekolah yang ada di kota Bekasi, semua sudah melakukan pembaruan meubelair. Tapi masih ada yang belum terpenuhi, jadi meubelair ini memang menjadi kebutuhan sekolah yang harus diperhatikan,” jelasnya.
Menurutnya meubelair harus menjadi kebutuhan yang dapat terpenuhi, sebab kenyamanan di dalam kelas sangat dibutuhkan oleh siswa dalam melakukan aktivitas belajar.
“Pembaruan meubelair ini memang harus dilakukan, karena kenyamanan di dalam kelas itu sangat dibutuhkan untuk siswa,” ucapnya.
Sementara Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMPN 29 Kota Bekasi Nining mengungkapkan, bahwa dari banyak sekolah saat ini masih ada beberapa kelas yang menggunakan meubelair berbahan kayu.”Dari 16 kelas yang kami miliki, masih ada dua kelas yang menggunakan meubelair berbahan kayu,” tuturnya.
Selain itu pihak sekolah juga menyampaikan bahwa, pengajuan pembaruan meubelair sudah dilakukan oleh pihak sekolah secara bertahap.”Pengajuan pembaharuan meubelair sudah kami lakukan tetapi secara bertahap,” pungkasnya. (dew).