Oleh: H.M Saifuddaulah, SH, MH, M.Pd.I (Ketua DPRD Kota Bekasi)
PERINGATAN proklamasi kemerdekaan sejatinya bukan hanya menjadi acara seremoni saja. Tetapi harus dimaknai dan menjadi refleksi terhadap kinerja pemerintahan, serta retrospeksi (kilas balik) untuk membangun bangsa Indonesia di tengah kesulitan ekonomi dan lilitan wabah Covid-19 yang masih mengintai.
Tema HUT ke-77 Republik Indonesia “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”. Memberi arahan dan semangat bahwa selama dua tahun sejak awal 2020, bangsa Indonesia dihadapkan wabah Covid-19, yang memakan jutaan jiwa rakyat Indonesia serta membuat kondisi sosial yang penuh kecemasan.
Hampir selama 2 tahun, Indonesia menghadapi tantangan dan ujian sejarah kemanusiaan. Kecemasan sosial hingga tekanan ekonomi berat sangat dirasakan oleh rakyat Indonesia di penjuru tanah air.
Namun di tengah keterpurukan, semua elemen bangsa bergerak bersama dan bergotong royong untuk mewujudkan harapan serta menyongsong kehidupan normal baru, new normal.
Mungkin perjuangan kita melawan Covid-19 ini tak seberapa dibanding perjuangan dan pengorbanan para pejuang kemerdekaan Indonesia lepas dari penjajahan Belanda dan Jepang. Namun, semangat patriotisme dan kebersamaan (gotong royong) serta rasa kepedulian akan nasib menjadi modal untuk keluar dari penjajahan dan wabah Covid-19. Itu pula yang memaknai 77 tahun kemerdekaan RI.
Hanya dengan jiwa nasionalisme, gotong royong yang dilandasi dengan spirit keimanan serta rasa senasib telah mendorong bangsa Indonesia untuk keluar dari penderitaan akibat wabah covid. Seluruh masyarakat Indonesia, warga dan pemerintah bahu membahu bersinergi untuk mencapai percepatan pemulihan kondisi di semua sektor dan bangkit menghadapi tantangan global.
77 tahun merdeka. Saatnya kita berbenah dan kembali menjalankan roda kehidupan bernegara sebagaimana cita-cita founding father yang tertuang dalam Pembukaan Undang Dasar 1945 alenia keempat yang berbunyi. “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.”
Pascacovid ini, pemerintah khususnya Pemkot Bekasi harus segera bekerja mendorong pemulihan ekonomi terutama pengusaha kecil dan menengah. Serta menjalankan pemerintahan dengan tata kelola yang bersih dan amanah. Jauhkan praktek korupsi, kolusi dan nepotisme yang merusak sendi-sendi pemerintahan. Sudah cukup menjadi pelajaran tertangkapnya dua Wali Kota Bekasi oleh KPK. Layani masyarakat dengan penuh semangat, ikhlas dan bersahaja.
Aparat hukum pun demikian. Menjalankan profesionalisme dalam penegakan hukum. Sehingga hukum tidak lagi tumpul ke atas, tajam ke bawah.
Bagi kaum muda, mari pertebal semangat patriotisme dan nasionalisme sebagaimana para pejuang kemerdekaan bangsa Indonesia. Tak kenal lelah dan tidak ada yang berpangku tangan. Kaum mudalah sebagai garda terdepan dalam perjuangan dan penerus cita-cita kemerdekaan Republik Indonesia sebagaimana tertuang dalam konstitusi kita UUD 1945.
Bercerminlah dengan perjuangan dan pengorbanan para pahlawan. Isi dan gunakan masa muda untuk kehidupan yang lebih baik dan bermanfaat. Jauhkan dari narkoba dan perilaku tidak sehat yang akan merusak masa depan kalian. Jadikan gadget untuk hal bermanfaat dan mendatangkan kebaikan. Apalagi keuntungan bersifat ekonomis.
Para pendidik, marilah dalam memaknai kemerdekaan ke-77 ini dengan memberikan anak didik kita pembinaan spiritual dan moral serta semangat kebangsaan berdasarkan Pancasila. Sehingga akan tumbuh subur anak-anak generasi penerus yang berkarakter dan berkepribadian luhur berpikir global dan tetap menjaga nilai-nilai Budaya Kota Bekasi.
Hakikat hari Kemerdekaan ke-77 ini, menjadi refleksi kita. Bagaimana nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika mempersatukan kita dalam menghadapi tantangan yang ada. Dasar-dasar negara yang menuntun kita untuk bersama pulih lebih cepat agar siap menghadapi tantangan global dan bangkit lebih kuat untuk siap membawa Indonesia maju.(*)
