Berita Bekasi Nomor Satu
Caping  

Budaya Benteng Infiltrasi Peradaban Barat

Ketua DPRD Kota Bekasi H.M Saifuddaulah, SH.MH, M.Pd.I

 

Oleh: H.M Saifuddaulah, SH, MH, M.Pd.I (Ketua DPRD Kota Bekasi)

TEKNOLOGI terus berkembang memacu peradaban manusia yang semakin terus berubah. Tidak hanya perkembangan dari bidang teknologi dan pengetahuan, tetapi berkembang dan merubah sisi budaya, terutama pada generasi muda. Seperti perilaku individualis, freesex dan kurangnya menghargai orang lebih tua. Kalangan muda sepertinya lebih cenderung meninggalkan gaya hidup ‘kolot’ menuju gaya hidup modern versi mereka. Sehingga budaya dan adat istiadat warisan leluhur mulai terkikis oleh zaman.

Masyarakat Indonesia saat ini banyak dipengaruhi oleh budaya-budaya barat, bahkan anak muda lebih terhipnotis gaya K-POP ala Korea dibanding budaya leluhur sendiri. Sehingga sudah jarang ditemukan budaya-budaya nusantara warisan leluhur yang masih terjaga dengan baik oleh generasi penerusnya, sebab lebih tertarik pada budaya barat.

Indonesia patut mencontoh negara Jepang. Negara Sakura, negara maju yang terkenal dengan kemajuan teknologinya. Namun, masyarakat jepang masih menjunjung tinggi nilai-nilai budaya warisan leluhurnya. Berbanding terbalik dengan masyarakat Indonesia terutama yang berdomisili di kota-kota besar. Anak-anak mudanya berpakaian, cara bicara, bahkan sifat, sudah lebih bergaya asing.

Kemajuan teknologi tak bisa dipungkiri, bahkan dihindari. Sisi positifnya mampu menggerakkan perubahan dalam ilmu pengetahuan dan budaya kerja. Namun negatifnya, dengan kemajuan digital, gaya hidup barat begitu saja dijiplak oleh kalangan muda.

Melawan tantangan yang dihadirkan globalisasi yang semakin pesat dengan dukungan kemajuan teknologi digital. Maka nilai-nilai kebudayaan dan kebangsaan menjadi modal penting dalam perkembangan globalisasi. Karena kebudayaan yang diwarisi para leluhur secara umum memiliki nilai-nilai nasionalisme baik yang diperlihatkan dalam bidang ekonomi, politik, maupun sosial lainnya.

Melestarikan budaya adalah tugas kita seluruh rakyat Indonesia. Sebagai negara yang berbudaya, dimana beragamnya budaya harus menjadi kekuatan dan menjadi energi positif kemajuan Indonesia.

Karenanya, atas inisiatif anggota dewan. DPRD Kota Bekasi pun tengah menggodok Perda Budaya. Agar semua energi positif warisan budaya Betawi Bekasi terjaga dan menjadi kekuatan masyarakat Kota Bekasi, juga dapat mendatangkan devisa serta penangkal perubahan perilaku dari serangan budaya barat yang tidak sesuai dengan adat istiadat timur.

Hal ini juga saya tekankan saat menghadiri milad ke-6 Perguruan Silat Bayi Gombel Baba Asnam HK (PS Bayi Gombel) Kelurahan Jati Mekar, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, 30 Juli lalu. Kebudayaan itu sangat penting, karena sejatinya tradisi dan kebudayaan bangsa menjadi sumber energi besar. Jepang, India dan Korea Selatan maju tanpa melupakan budayanya. Mungkin tradisi suku Batak dan kehidupan di Bali bisa menjadi contoh pelestarian budaya yang bisa berjalan seiring dengan perubahan zaman.

Nilai-nilai budaya menjadi benteng pelindung masyarakat untuk mempertahankan diri dari infiltrasi budaya barat. Karakter kebangsaan harus dimiliki seluruh masyarakat, khususnya kaum muda yang mayoritas sebagai pengguna utama teknologi.

Kemajuan teknologi harus dimaknai dan dimanfaatkan secara positif oleh penggunanya. Jangan sampai kecanggihan maupun kemudahan terknologi justru mengubah karakter generasi muda sebagai penerus bangsa.(*)

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin