Berita Bekasi Nomor Satu

Komunitas Penulis Guru Setu Tingkatkan Kompetensi Literasi Guru

Ketua KPGS Ratih Wahyuningsih

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Komunitas Penulis Guru Setu (KPGS) berupaya meningkatkan kompetensi literasi para guru jenjang SD hingga SMA di wilayahnya. Hal itu penting dilakukan karena kemampuan guru sangat berpengaruh terhadap gairah siswa dalam berliterasi.

Menurut Ketua KPGS Ratih Wahyuningsih, KPGS dibuat sebagai peningkatan sumber daya manusia (SDM) guru. “Kami ingin potensi, inisiatif, dan kreativitas yang dimiliki guru ini mampu meningkatkan literasi siswa,” ujar Ratih kepada Radar Bekasi, Sabtu (24/9).

Dalam komunitas ini, guru dapat menuangkan ide serta gagasan tentang permasalahan dunia pendidikan untuk menunjukan kekuatan pemikiran pada suatu masalah serta solusinya sesuai dengan tupoksi di satuan pendidikan melalui literasi. Namun, realisasinya belum sesuai seperti yang diharapkan.

Sebab, guru masih belum memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk menulis. Selain itu, terbatasnya kompetensi sehingga sulit dalam menuangkan ide maupun gagasan, terbatasnya waktu yang dimiliki sebab sibuk dengan urusan kedinasan sehingga merasa tidak punya waktu untuk menulis, lingkungan kerja yang  kurang mendukung, dan belum adanya apresiasi dari pemerintah yang dapat membangkitkan motivasi serta perlindungan hak cipta dalam berkarya.

“Mengembangkan literasi itu sulit, banyak kendala- kendala yang memang sering kali meredupkan semangat guru dalam berliterasi. Jadi menurut saya ini semua harus mendapat dukungan dari pihak pemerintah,” ucapnya.

Oleh karena itu, pihaknya rutin melakukan pelatihan literasi kepada para guru. Saat ini beberapa guru sudah mulai bergerak untuk menulis, meski dalam genre menulis yang paling sederhana.

Namun diharapkan guru dapat menularkan ilmu yang didapatkan di komunitas ini kepada siswa. Selain itu, KPGS juga tengah menyiapkan beberapa program lanjutan seperti membuat buku karya bersama dalam genre yang berbeda, menciptakan guru literasi melalui guru penulis yang mampu membuatkan karya, dan meningkatkan literasi siswa sehingga mampu berkompetisi di luar lingkungan sekolah.

“Kami harap program ini bisa berkembang dan meningkatkan kemampuan literasi baik untuk guru maupun siswa,” tukasnya.

Suka Menulis dan Membaca Karya Sastra

Perempuan berusia 51 tahun ini mengaku menyukai kegiatan menulis dan membaca karya sastra sejak masih remaja. “Karena kalau kata orang dahulu bilang menulis dan membaca merupakan jendela dunia,” ungkap Ratih.

Kesukaannya terhadap literasi telah mengantarkan Ratih meraih sejumlah prestasi. Antara lain, peringkat 6 besar Olimpiade Guru Nasional Tingkat Kabupaten Bekasi 2019, peraih nilai tertinggi tantangan menulis selama tiga bulan tiga tahun berturut-turut 2020-2022, dan juara 1 lomba gebyar Gerakan Literasi Membaca (GIM) tingkat Sumatera Utara 2021.

“Usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. Saya berusaha untuk mengembangkan dunia literasi dan alhamdulillah diapresiasi dengan cukup baik dengan beberapa event yang berhasil saya menangkan,” ucapnya.

Baginya, literasi merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Tidak bisa dilupakan atau dihilangkan.”Saya sebagai seorang pendidik harus benar-benar menjaga dan mempertahankan literasi tersebut,” ucapnya..

Ratih optimis literasi menjadi budaya yang dapat dipertahankan. Meskipun kini menulis maupun membaca buku tergantikan dengan perkembangan teknologi menggunakan gadget.

a”Sekarang sudah banyak banget bahan bacaan yang beralih ke gadget dan menurut saya itu sebuah perkembangan yang tidak bisa dihindari. Jadi apapun alatnya kita tetap harus mempertahankan dan meningkatkan kemampuan dalam berliterasi,” tuturnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin