Berita Bekasi Nomor Satu

Merapat ke Akhmad Marjuki, Novi Yasin Dituding Cari Aman

Ilustrasi Partai Golkar

RADARBEKASI.ID, BEKASI –  Sejumlah kader DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi dinilai mengambil langkah aman untuk memantapkan posisinya di kepengurusan partai berlambang pohon beringin ini. Pasalnya, kader-kader yang sempat melakukan penolakan saat pelaksanaan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi, kini bergabung ke ketua terpilih, Akhmad Marjuki. Salah satunya yakni Novi Yasin.

“Kalau itu terkait dengan prinsip pribadi, konsisten apa tidak sama yang mereka gaungkan. Kan itu menjadi penilaian masyarakat. Bukan lagi bicara hari ini, ya namanya juga politik. Tetapi kan politik juga butuh orang berkarakter, punya integritas,” ujar Kader DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi, Ahmad Budiarta, kepada Radar Bekasi, Kamis (29/9/2022).

Kata Budiarta, langkah para kader merapat ke ketua terpilih, Akhmad Marjuki, untuk mencari aman. Artinya, tidak konsisten apa yang mereka awal teriakan dan sampaikan. Padahal sebelumnya, penolakan sangat luar biasa terhadap Akhmad Marjuki. Bahkan, sampai ada yang sebelumnya diperkarakan terkait dukungan DPP terhadap Akhmad Marjuki, sebagai Plt bupati.

“Hari ini mereka menyatu ia, itu tinggal penilain para kader Golkar dan masyarakat. Mereka pada nyari aman saja, saya cuma tertawa saja melihat hal itu,” ungkapnya.

Budiarta menilai, karakter setiap politisi tidak semua sama. Misalkan, ada politisi yang berkarakter cuma cari aman, ada yang tadinya menentang tiba-tiba nafsu juga pengen punya jabatan di kepengurusan yang baru, terkesan seperti tidak tahu diri. Harusnya kasih kewenangan sepenuhnya kepada pemenang untuk menentukan kabinetnya.

“Ini sepertinya yang awalnya melawan, menentang, dan mengemis juga pengen jadi punya posisi jabatan dalam kepengurusan yang baru. Ya itulah politik, katanya tidak ada musuh abadi, yang ada kepentingan,” tukasnya.

Namun demikian Budiarta memastikan, tetap sebagai kader Partai Golkar walaupun di luar kepengurusan. Hanya saja dirinya pesimis bahwa Partai Golkar di Kabupaten Bekasi bisa mencapai target 14 kursi legislatif pada Pemilu 2024 mendatang. Alasannya, karena kepengurusan DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi yang sekarang belum teruji.

“Bagaimana bisa menilai, mereka belum teruji, belum ada action. Apakah sesuai apa yang mereka gaungkan bisa merebut 14 kursi, atau hanya sekedar slogan doang. Jangan terlalu tinggi juga mimpinya, nanti jatuhnya gabruk, kan nggak enak,” katanya.

Menurut pandangan pengamat politik Bekasi, Adi Susila, langkah yang dilakukan para kader yang merapat ke Akhmad Marjuki, merupakan ciri negarawan, mengingat pertarungan untuk merebutkan kursi nomor satu di partai berlambang pohon beringin ini sudah selesai.

“Saya nggak tahu, apakah itu kemampuan Pak Akhmad Marjuki untuk merangkul semuanya, apakah kerendahan hati dari Bu Novi. Menurut saya itu bagus harus dicontoh, karena pertarungan sudah selesai. Masa bertarung terus,” ucapnya. (pra)

 

Solverwp- WordPress Theme and Plugin