Berita Bekasi Nomor Satu

Jadikan Sampah Pengganti Batu Bara

ILUSTRASI: Pekerja mengoperasikan alat berat menata sampah di TPST Bantargebang, Kota Bekasi belum lama ini. Pemerintah DKI Jakarta berencana mengolah sampah menjadi bahan bakar pengganti batu bara. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan sistem pengolahan sampah menjadi bahan bakar ramah lingkungan atau Refuse Derived Fuel (RDF) rampung akhir tahun ini. Sistem pengolahan sampah yang dibangun di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) ini disebut memiliki kapasitas pengolahan 3 ribu ton sampah perhari.

Anies menyebut bahwa pengolahan sampah RDG Plant ini merupakan yang terbesar di Indonesia. Teknologi ini akan mengolah sampah lama dan sampah baru yang datang dari DKI Jakarta menjadi energi baru terbarukan pengganti batu bara.

“Jadi fasilitas ini secara bertahap akan kumpulan sampah yang ada di Bantargebang untuk menjadi RDF Plant,” katanya, Senin (10/10).

Pada tahap awal kapasitas sampah yang akan diolah sebanyak 2 ribu ton, masing-satu ton sampah baru dan sampah lama. Proyek ini disebut bagian dari komitmen pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk mewujudkan perbaikan lingkungan hidup, sekaligus paradigma pembangunan berkelanjutan.

Hasil pengolahan sampah ini akan diserap oleh dua pabrik semen yang telah bekerjasama.

“Dalam hal ini ada dua pabrik yang langsung akan memanfaatkan, SBI (Solusi Bangun Indonesia) dan Indocement,” tambahnya.

Sekedar diketahui, tonase sampah yang datang dari DKI Jakarta ke TPST Bantargebang per hari mencapai 7.500 ton, sampah-sampah tersebut diangkut setiap hari oleh truk dari DKI Jakarta ke Kota Bekasi. (sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin