Berita Bekasi Nomor Satu

Arab Saudi Deteksi Ancaman Serangan Iran di Sektor Energi, Iran Bilang Begini

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani. Iran membantah laporan Wall Street Journal yang mengutip laporan intelijen soal ancaman serangan. Iran mengatakan tuduhan itu sangat tak berdasar. (Atta Kenare/AFP)

 

RADARBEKASI.ID, RIYADH – Intelijen Arab Saudi mendeteksi adanya ancaman serangan Iran pada bidang infrastruktur energi. Informasi berdasarkan intelijen yang diungkapkan oleh Riyadh kepada AS dan masih berupa peringatan.

Kabar itu belum dikonfirmasi oleh Pentagon atau Departemen Luar Negeri AS. Pengumuman informasi intelijen atas potensi serangan Iran dilaporkan sebelumnya oleh Wall Street Journal.

Berbicara kepada CNN, seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan informasi intelijen tentang kemungkinan serangan terhadap infrastruktur energi Timur Tengah telah dibagikan kepada Arab Saudi dan Amerika Serikat. Adanya dugaan ancaman itu belum menyebabkan peningkatan perlindungan militer AS.

Meski begitu, AS sudah menyiapkan jet tempur F-22 dan sudah berada di Arab Saudi jika diperlukan. Sejauh ini, Departemen Luar Negeri hanya mengatakan bahwa mereka prihatin dengan kemungkinan ancaman itu.

Pada 14 September 2019, pasar minyak menjadi tidak stabil ketika kelompok Houthi Yaman yang didukung Iran meluncurkan serangan pesawat tak berawak ke fasilitas minyak Aramco di Arab Saudi Timur. Serangan itu memotong setengah produksi minyak Saudi atau mengambil sekitar 5 persen dari pasokan global dari pasar.

Tidak jelas apakah informasi intelijen yang dibagikan Arab Saudi kepada Amerika Serikat merujuk ancaman serangan sebagai sarana untuk mengalihkan perhatian dari kerusuhan dan protes yang mendidih di dalam negeri, atau apakah ancaman itu memang berasal dari Iran.

Klarifikasi Iran

Iran sendiri membantah laporan Wall Street Journal yang mengutip laporan intelijen soal ancaman serangan. Iran mengatakan tuduhan itu sangat tak berdasar.

“Produksi berita yang bias oleh beberapa pihak Barat dan Zionis bertujuan untuk menciptakan suasana negatif terhadap Iran dan menghancurkan tren positif saat ini dengan negara-negara di kawasan,” kata kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani yang dikutip IRNA.

“Iran melanjutkan kebijakan bertetangga yang baik berdasarkan saling menghormati dan dalam kerangka prinsip dan kesepakatan internasional, dan mempertimbangkan pembentukan dan promosi stabilitas dan keamanan di kawasan yang melekat pada interaksi yang membangun dengan negara tetangga,” imbuh Nasser Kanani. (jpc)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin