RADARBEKASI.ID, BEKASI – Warga Kampung Gabus Tengah, Desa Srijaya, Kecamatan Tambun Utara, Agung (27), menjadi korban pembegalan saat melintas di Jalan Jabir, Kampung Pulo Puter, Desa Srimahi, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Sabtu (28/1).
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka robek di bagian bahu sebelah kanan dan bagian kepala.
Kapolsek Tambun, AKP Rusnawati menyampaikan, kejadian ini berawal pada Sabtu (28/1) sekitar pukul 00.30 WIB. Saat itu, korban bersama rekannya bernama Abdul Gopur Maulana pulang kerja yang mengendarai sepeda motor berboncengan, tiba-tiba dipepet oleh tiga orang pelaku.
“Ketika dipepet, salah satu dari pelaku berkata kepada korban dan rekannya, berhenti, berhenti. Tapi korban yang mengemudikan kendaraan tidak menghiraukannya,” beber Rusnawati, saat dimintai keterangan, Senin (30/1).
Melihat korban tidak mau berhenti, tiga orang pelaku ini mengeluarkan senjata tajam (sajam) jenis celurit dan langsung mengayunkan ke arah korban sebanyak dua kali, tepat mengenai kepala dan bagian bahu sebelah kanan.
Kepala serta bahu kanan korban yang terkena sabetan sajam, terluka robek dan mengeluarkan darah. Akhirnya, korban terjatuh dari kendaraan dan langsung lari untuk menyelamatkan diri.
“Begitu korban dan rekannya terjatuh dari kendaraan, mereka langsung berlari untuk menyelamatkan diri, dengan meninggalkan sepeda motor miliknya. Korban dan rekannya, berlari ke arah yang berbeda dari pelaku sambil berteriak tolong, tolong, ada begal,” tutur Rusnawati menirukan ucapan korban.
Setelah itu, ketiga pelaku kabur dengan membawa sepeda motor milik korban.
Kata Rusnawati, karena korban terluka akibat sabetan senjata celurit dari pelaku, akhirnya meminta tolong kepada orang yang melintas untuk diantar ke rumah sakit agar mendapat penanganan.
Atas kejadian tersebut pihak keluarga korban membuat laporan ke Polsek Tambun. Berbekal laporan tersebut, Polsek Tambun langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Kami sudah lakukan olah TKP, meminta keterangan saksi di lokasi, dan masih dalam penyelidikan,” terang Rusnawati. (pra)
