RADARBEKASI.ID, BEKASI – Keresahan para pedagang Pasar Induk Cibitung (PIC) yang masih berada di tempat penampungan dan tak kunjung menempati lapak baru, akan dibahas oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi (hari ini, Red).

Pasalnya, di internal pihak ketiga (pengembang) selaku pengelola PIC, terjadi konflik. Namun fokus utama Pemkab Bekasi adalah, bagaimana agar aktivitas pedagang dalam rangka jual beli bisa aman dan nyaman.

“Rencananya, Senin (hari ini, Red) kami akan membahas secara internal atau Tim Koordinasi Kerjasama Daerah (TKKSD) Pemkab Bekasi, seperti apa perjanjian antara pemerintah daerah dengan pihak swasta dalam proses revitalisasi PIC dan pengelolaan aset yang ada,” kata Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan.

Ia menjelaskan, dalam mengambil keputusan serta untuk mencari solusi yang baik agar para pedagang merasa nyaman, dan ekonomi masyarakat berputar, maka pihaknya terlebih dahulu mengadakan rapat internal.

“Jadi, fokus kami adalah bagaimana para pedagang dan pembeli di PIC, bisa merasa aman dan nyaman dalam menjalankan aktivitas,” ucapnya.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Gatot Purnomo menambahkan, fokus dari pemerintah daerah adalah, bagaimana untuk menjaga dan pemanfaatan aset PIC dengan sebaik-baiknya.

Lanjut Gatot, beberapa hari lalu pihaknya telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke PIC. Pada saat turun ke lapangan, ada beberapa temuan terkait proses pembangunan pasar dan aspirasi dari para pedagang.

“Pada intinya, saya secara pribadi belum dapat berkomentar banyak. Nanti setelah rapat dengan pimpinan, akan kami sampaikan secara gamblang. Karena pasar tradisional ini, adalah untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Bekasi, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi,” terang Gatot. (and)