Berita Bekasi Nomor Satu

AS Jegal Tiongkok, Produk Semikonduktor Diprediksi Merosot

Ilustrasi Industri semikonduktor Tiongkok makin suram dijegal AS dan sekutunya. (Digitimes)

RADARBEKASI.ID, TIONGKOK – Output semikonduktor Tiongkok dilaporkan telah turun sebesar 17 persen pada awal tahun 2023 ini. Dua bulan pertama tahun ini, negara tersebut hanya memproduksi 44,3 miliar unit IC (Sirkuit Terpadu) dibandingkan dengan 53,7 miliar unit untuk periode yang sama di tahun lalu.

Penurunan 17 persen di bulan Januari dan Februari saja jauh lebih banyak daripada penurunan keseluruhan sebesar 11,6 persen yang tercatat sepanjang tahun 2022.

Seperti juga sudah diberitakan sebelumnya, data ini mengacu pada data yang diterbitkan oleh Departemen Bea Cukai Tiongkok.

BACA JUGA: Xi Jinping Temui Putin, Warga Rusia Ramai-Ramai Ingin ke Tiongkok

Dilansir dari SCMP, sanksi Amerika Serikat (AS) yang mulai merembet ke beberapa sekutunya telah melumpuhkan industri semikonduktor Tiongkok, yang hasilnya dapat dilihat dari penurunan tajam dalam produksi semikonduktor.

Berkurangnya permintaan konsumen dan penurunan ekonomi juga berkontribusi pada penurunan produksi chip di pasar semikonduktor terbesar di dunia itu.

Dalam dua bulan pertama tahun 2023, pengiriman mikrokomputer mengalami penurunan sebesar 21,9 persen sedangkan keluaran smartphone mengalami penurunan sebesar 14,1 persen dari tahun ke tahun.

BACA JUGA: Perang Dagang AS-Tiongkok Dapat Menaikkan Harga Smartphone

Dalam hal impor semikonduktor, Tiongkok mengalami penurunan tajam sebesar 26,5 persen yang jauh lebih besar dari penurunan 15 persen yang tercatat pada tahun 2022.

Tahun lalu, ekspor IC Tiongkok secara mengejutkan menunjukkan peningkatan sebesar 0,5 persen. Namun tahun ini ekspor IC juga mengalami penurunan sebesar 20,9 persen Year on Year (YoY).

Tiongkok yang merupakan pasar semikonduktor terbesar di dunia secara umum menunjukkan lintasan pertumbuhan yang meningkat dalam bisnis semikonduktornya.

Namun, sanksi AS yang sedang berlangsung dikombinasikan dengan kebijakan nol Covid-19 dan kemerosotan ekonomi membuat negara tersebut mencatat penurunan bulanan terbesar yang pernah ada.

Tahun lalu di bulan Oktober, output semikonduktor turun 26,7 persen YoY menjadikannya rekor penurunan untuk sektor ini. Namun setelah Beijing mengubah Kebijakan Nol Covid-nya, situasi ekonomi secara keseluruhan menjadi lebih baik di negara tersebut.

Sektor manufaktur Tiongkok sekarang pulih dari kemerosotan dan menunjukkan tren kenaikan untuk Januari dan Februari 2023. Tahun ini di bulan Februari, indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur mengalahkan semua ekspektasi dengan naik ke 52,6 persen, pembacaan tertinggi sejak April 2012.

Bahkan industri semikonduktor yang menunjukkan penurunan output secara keseluruhan berkinerja sedikit lebih baik dibandingkan kinerjanya pada Oktober tahun lalu. (jpc)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin